Sehari di Pulau Terpencil, Rohingya: Semoga Banjir Tak Membunuh Kita

Rabu, 30 Desember 2020 - 07:30 WIB
loading...
A A A
“Masya Allah! Tempat yang indah,” ucap seorang pria, ayah dari enam anak. Dia tampak senang dengan kondisi di Bhasan Char.

“Kami sangat senang dengan akomodasinya. Anak-anak sangat senang melihat taman bermain," papar dia.

"Kami hanya berdoa agar banjir tidak membunuh kami," ungkap dia.

Pemerintah mengatakan awal bulan ini bahwa perumahan itu dibangun di atas fondasi beton yang dapat menahan bencana alam.

Menurut pemerintah, bangunan itu tahan menghadapi topan Amphan pada Mei yang menewaskan lebih dari 100 orang di Bangladesh dan India timur.

Seorang pria paruh baya yang mencapai Bhasan Char bersama istri dan tiga anaknya mengatakan pemimpin kampnya telah meyakinkan dia bahwa mereka lebih baik pindah daripada tinggal di tempat penampungan bobrok di daratan yang dihuni satu juta pengungsi.

Reuters tidak menyebut nama-nama Rohingya itu untuk melindungi identitas mereka karena beberapa komunitas menentang perpindahan ke pulau terpencil tersebut.

Pemerintah telah membangun tanggul setinggi 2 meter sepanjang 12 km untuk melindungi pulau itu dari banjir.

Tampak domba-domba merumput saat para pendatang baru dicek suhunya untuk virus corona oleh petugas kesehatan dengan pakaian putih.

Reuters tidak diizinkan bertemu kelompok sebelumnya yang terdiri atas sekitar 1.600 Rohingya yang direlokasi awal bulan ini.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1685 seconds (0.1#10.140)