Jelang Invasi Rafah, Israel akan Tempatkan Warga Palestina di 'Pulau Kemanusiaan'

Sabtu, 16 Maret 2024 - 13:15 WIB
loading...
Jelang Invasi Rafah,...
Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant (tengah) mengunjungi pasukan yang berpartisipasi di Jalur Gaza dan melakukan penilaian situasi dengan para komandan di Rafah, Gaza pada 13 Maret 2024. Foto/Ariel Hermoni (GPO)/Anadolu Agency
A A A
GAZA - Tentara kolonial Israel mengumumkan bermaksud mengarahkan sebagian besar dari 1,4 juta pengungsi Palestina yang tinggal di kota Rafah di Gaza selatan menuju “pulau-pulau kemanusiaan” di tengah Jalur Gaza.

Langkah ini dilakukan sebelum serangan darat yang diperkirakan akan digelar Israel di Rafah.

Juru bicara militer Israel, Daniel Hagari, mengatakan pemindahan mereka yang berada di Rafah ke wilayah yang ditentukan, akan dilakukan melalui koordinasi dengan aktor internasional.

Menurut dia, pemindahan itu adalah bagian utama dari persiapan tentara menggelar invasi ke Rafah. Israel mengatakan ingin menghancurkan Hamas yang memiliki empat batalion di Rafah.

Hagari menambahkan, “Kita perlu memastikan 1,4 juta orang atau setidaknya sejumlah besar dari 1,4 juta orang akan pindah. Di mana? Ke pulau-pulau kemanusiaan yang akan kami ciptakan bersama komunitas internasional.”

Dia menekankan pulau-pulau ini akan menyediakan perumahan sementara, makanan, air dan kebutuhan lainnya bagi warga Palestina yang dievakuasi.

Dia tidak menyebutkan kapan Rafah akan dievakuasi atau kapan serangan terhadap kota itu akan dimulai, dan menjelaskan Israel ingin waktunya tepat dari sudut pandang operasional dan harus dikoordinasikan dengan Mesir, yang menyatakan tidak ingin adanya gelombang pengungsi Palestina melintasi perbatasannya.



Rafah telah bertambah penduduknya dalam beberapa bulan terakhir ketika warga Palestina di Gaza melarikan diri dari pertempuran dari hampir setiap sudut wilayah Jalur Gaza.

Kini tenda-tenda menutupi seluruh kota Rafah. Nasib warga di Rafah telah menjadi sumber kekhawatiran besar bagi sekutu Israel, termasuk Amerika Serikat (AS) dan organisasi kemanusiaan, yang percaya serangan terhadap wilayah tersebut akan mengakibatkan bencana.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1845 seconds (0.1#10.140)