PM Ethiopia Tolak Tawaran Uni Afrika untuk Akhiri Konflik di Tigray

Sabtu, 28 November 2020 - 01:21 WIB
loading...
A A A
Abiy, yang memenangkan Hadiah Nobel Perdamaian tahun lalu karena mengakhiri konflik berkepanjangan dengan Eritrea, bersikeras bahwa masalah tersebut adalah masalah internal dan para pemimpin TPLF harus dibawa ke pengadilan.

Pada hari Kamis, Abiy memerintahkan pasukannya untuk menyerang Mekelle, Ibu Kota Tigrayan, setelah batas waktu bagi pasukan regional menyerah telah berakhir. (Baca juga: Ethiopia Bersiap Lancarkan Serangan Pamungkas ke Tigray )

PBB dan kelompok kemanusiaan telah menyatakan keprihatinannya bahwa lebih dari 500.000 penduduk kota dapat terjebak dalam baku tembak dalam pertempuran berikutnya.

Menurut tiga diplomat asing yang telah diberi pengarahan tentang konflik pertempuran sedang berlangsung di tiga front di utara, barat dan selatan Mekelle. Mereka berbicara dengan syarat anonim karena mereka tidak berwenang untuk berkomentar secara terbuka. Pasukan pemerintah Ethiopia telah maju ke dalam sekitar 50 kilometer dari kota pada Kamis malam, kata mereka.

Situasi di kota tetap tenang, meskipun beberapa warga telah pindah ke pedesaan, menurut dua pekerja bantuan yang mengetahui situasi yang meminta untuk tidak disebutkan namanya.

Lebih dari 43.000 orang telah melarikan diri ke Sudan timur, yang sebelum meletusnya konflik Ethiopia telah menampung hampir 1 juta pengungsi - terutama dari Sudan Selatan. Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi, Filippo Grandi, saat ini mengunjungi Sudan untuk menilai keadaan operasi badan tersebut di sana, kata kantornya dalam sebuah pernyataan.(Baca juga: Perang Brutal dengan Tentara Ethiopia, 600 Mayat Ditemukan di Tigray )
(ber)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1869 seconds (0.1#10.140)