PM Ethiopia Tolak Tawaran Uni Afrika untuk Akhiri Konflik di Tigray

Sabtu, 28 November 2020 - 01:21 WIB
loading...
PM Ethiopia Tolak Tawaran Uni Afrika untuk Akhiri Konflik di Tigray
PM Ethiopia Abiy Ahmed menolak tawaran utusan Uni Afrika untuk mengakhiri konflik di Tigray. Foto/NBC News
A A A
ADDIS ABABA - Upaya utusan Uni Afrika (UA) untuk memadamkan konflik sipil di Ethiopia kandas setelah Perdana Menteri (PM) Abiy Ahmed menolak bernegosiasi dengan pemimpin negara bagian yang memberontak, Tigray.

Abiy bertemu dengan mantan presiden Joaquim Chissano dari Mozambik, Ellen Johnson-Sirleaf dari Liberia dan Kgalema Motlanthe dari Afrika Selatan pada hari Jumat, di mana dia menyalahkan semua krisis yang terjadi kepada kepemimpinan Front Pembebasan Rakyat Tigray yang berkuasa di wilayah utara. Ia juga tidak memberikan indikasi bahwa pemerintah Ethiopia sedang mempertimbangkan gencatan senjata.

Menurut kantor PM Ethiopia, Abiy mengungkapkan tanggung jawab yang diamanatkan pemerintah federal untuk menegakkan supremasi hukum di wilayah tersebut dan di seluruh negeri.



“Kegagalan melakukan hal itu akan memupuk budaya impunitas dengan kerugian yang merugikan bagi kelangsungan hidup negara,” kata kantornya dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan setelah pembicaraan di Addis Ababa, Ibu Kota Ethiopia seperti dikutip dari Bloomberg, Sabtu (28/11/2020).

Sementara itu juru bicara Ketua Komisi UA Moussa Faki, Ebba Kalondo, mengonfirmasi pertemuan itu tetapi mengatakan dia tidak bisa berkomentar lebih lanjut.

TPLF, yang pernah menjadi kekuatan dominan dalam koalisi yang berkuasa di Ethiopia, semakin dikesampingkan sejak Abiy menjabat pada tahun 2018. Tentara Ethiopia memulai serangan ke Tigray tiga minggu lalu, setelah Abiy menuduh TPLF menyerang pangkalan militer untuk mencuri senjata.

Permusuhan telah memicu krisis kemanusiaan di Tigray, dengan puluhan ribu orang terlantar dan kekurangan makanan, uang tunai serta bahan bakar sekarang meluas. Pemerintah Ethiopia menghadapi tekanan internasional yang meningkat untuk meredakan konflik. Tidak ada angka akurat tentang jumlah korban tewas dalam pertempuran itu.

“Ethiopia membutuhkan gencatan senjata. Oleh karena itu kami secara tegas mendukung tawaran mediasi dari Uni Afrika,” kata Menteri Luar Negeri Jerman Heiko Maas setelah pertemuan dengan Wakil Perdana Menteri Ethiopia Demeke Mekonnen pada hari Jumat.

“Semua pihak harus melakukan yang terbaik untuk melindungi warga sipil dan memberikan akses ke bantuan kemanusiaan. Penderitaan yang kita lihat sungguh mencemaskan," imbuhnya.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1229 seconds (0.1#10.140)