Jejak 10 Pemimpin Dunia ‘Jinakkan’ Lawan Politik
loading...
A
A
A
Setelah meninggal pada 2013, banyak lawan politik Hugo Chavez tetap di penjara dan berharap ada amnesti dari penggantinya, Nicolas Maduro. Para tahanan ini termasuk hakim, kepala polisi setempat, dan mantan jenderal angkatan darat yang menurut laporan telah dipenjara oleh Chavez karena berbagai tindakan perbedaan pendapat.
PBB bahkan terlibat, menyerukan pembebasan mereka. Pemerintah Maduro, mengikuti kepemimpinan Chavez, kemudian menghukum pemimpin oposisi Leopoldo Lopez pada 2015 dengan hukuman 14 tahun karena menghasut protes massal pada 2014.
5. Presiden Zimbabwe Robert Mugabe (Desember 1987-21 November 2017)
Lawan politik/pengkritik yang diduga dipenjarakan : Pemimpin oposisi Morgan Tsvangirai
Tsvangirai mengklaim bahwa "rezim" Mugabe menangkapnya dan aktivis lainnya pada 2007 karena melanggar undang-undang yang melarang mengadakan protes politik. Saat ditahan oleh polisi, Tsvangirai- yang mencalonkan diri melawan Mugabe sebagai presiden pada 2002 dan 2008 – mengaku dipukuli sehingga dia membutuhkan transfusi darah dan mengalami patah tulang tengkorak. (Baca juga: Pertempuran Sengit Pecah di Ethiopia)
Menteri Informasi Mugabe mengklaim bahwa para pengunjuk rasa telah menyerang polisi, klaim yang dibantah Tsvangirai. Para aktivis awalnya muncul di pengadilan, tetapi kemudian dibebaskan tanpa dituntut ketika jaksa penuntut tidak hadir. Amerika Serikat dan Uni Eropa mengutuk keras penangkapan dan kebrutalan tersebut.
6. Presiden Ukraina Viktor Yanukovych (Februari 2010-Februari 2014)
Lawan politik/pengkritik yang diduga dipenjarakan : Yulia Tyoshenko (mantan PM Ukraina dan calon presiden) Menurut New York Times, "perubahan ekstrim" Yanukovych secara luas dianggap telah membantunya terpilih sebagai presiden di Ukraina pada Februari 2010. Pada Oktober 2011, lawan Yanukovych dalam pemilihan itu, Yulia Tyoshenko, dijatuhi hukuman tujuh tahun penjara atas tuduhan "penyalahgunaan kekuasaan" terkait dengan negosiasi dengan Rusia pada 2009 mengenai harga gas alam ketika ia menjadi perdana menteri.
PBB bahkan terlibat, menyerukan pembebasan mereka. Pemerintah Maduro, mengikuti kepemimpinan Chavez, kemudian menghukum pemimpin oposisi Leopoldo Lopez pada 2015 dengan hukuman 14 tahun karena menghasut protes massal pada 2014.
5. Presiden Zimbabwe Robert Mugabe (Desember 1987-21 November 2017)
Lawan politik/pengkritik yang diduga dipenjarakan : Pemimpin oposisi Morgan Tsvangirai
Tsvangirai mengklaim bahwa "rezim" Mugabe menangkapnya dan aktivis lainnya pada 2007 karena melanggar undang-undang yang melarang mengadakan protes politik. Saat ditahan oleh polisi, Tsvangirai- yang mencalonkan diri melawan Mugabe sebagai presiden pada 2002 dan 2008 – mengaku dipukuli sehingga dia membutuhkan transfusi darah dan mengalami patah tulang tengkorak. (Baca juga: Pertempuran Sengit Pecah di Ethiopia)
Menteri Informasi Mugabe mengklaim bahwa para pengunjuk rasa telah menyerang polisi, klaim yang dibantah Tsvangirai. Para aktivis awalnya muncul di pengadilan, tetapi kemudian dibebaskan tanpa dituntut ketika jaksa penuntut tidak hadir. Amerika Serikat dan Uni Eropa mengutuk keras penangkapan dan kebrutalan tersebut.
6. Presiden Ukraina Viktor Yanukovych (Februari 2010-Februari 2014)
Lawan politik/pengkritik yang diduga dipenjarakan : Yulia Tyoshenko (mantan PM Ukraina dan calon presiden) Menurut New York Times, "perubahan ekstrim" Yanukovych secara luas dianggap telah membantunya terpilih sebagai presiden di Ukraina pada Februari 2010. Pada Oktober 2011, lawan Yanukovych dalam pemilihan itu, Yulia Tyoshenko, dijatuhi hukuman tujuh tahun penjara atas tuduhan "penyalahgunaan kekuasaan" terkait dengan negosiasi dengan Rusia pada 2009 mengenai harga gas alam ketika ia menjadi perdana menteri.