Jejak 10 Pemimpin Dunia ‘Jinakkan’ Lawan Politik

Minggu, 22 November 2020 - 06:29 WIB
loading...
A A A
Amerika Serikat, Uni Eropa, Human Rights Watch, dan Amnesty International semuanya menyerukan pembebasan Yulia, mengutuk kasus itu karena bermotif politik. Tyoshenko dibebaskan setelah tiga tahun karena Mahkamah Agung Ukraina dan Pengadilan Hak Asasi Manusia Eropa menemukan bahwa sebenarnya tidak ada kejahatan yang dilakukan.

7. Diktator Panama Manuel Noriega (1983-1989)

Jejak 10 Pemimpin Dunia ‘Jinakkan’ Lawan Politik


Lawan politik/pengkritik yang diduga dipenjarakan : Sekitar 100 tahanan politik dikirim ke penjara pulau terpencil selama enam tahun pemerintahannya.

Lebih dari seminggu setelah AS menggulingkan kediktatoran Noriega di Panama pada 1989, sebanyak 100 tentara tempur menyelamatkan hampir 100 tahanan politik yang ditempatkan di kamp kerja paksa di pulau Coiba. Di antara mereka ada lusinan petugas yang ditangkap setelah percobaan kudeta beberapa bulan sebelumnya.

Bercampur dengan ratusan "penjahat biasa" yang menjalani hukuman karena pembunuhan dan pemerkosaan, tahanan politik Noriega mengalami kondisi mengerikan: sel penuh tinja, membakar beras untuk makanan, air minum yang terkontaminasi, dan satu sel khusus yang dimaksudkan untuk menampung semua kaum homoseksual di pulau itu. (Baca juga: 9 Pemimpin Militer Paling Berdarah Sepanjang Masa)

8. Presiden Uganda Yoweri Museveni (25 Januari 1986-sekarang)

Jejak 10 Pemimpin Dunia ‘Jinakkan’ Lawan Politik


Lawan politik/pengkritik yang diduga dipenjarakan : Pemimpin oposisi Kizza Besigye

Yoweri Museveni telah menjadi Presiden Uganda sejak 1986, di mana Kizza Besigye telah empat kali menantang Museveni dalam pemilihan presiden. Pada 2016, Kizza ditangkap oleh polisi di markas partainya karena mengunjungi sebuah rumah di mana dia mengira sedang terjadi penjejalan (suara untuk pemilihan masih dihitung). Polisi mengatakan bahwa rumah itu sebenarnya milik pemerintah dan Besigye diklaim masuk tanpa izin.
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1133 seconds (0.1#10.140)