Pakar Virus AS Benarkan Gedung Putih Jadi Lokasi Superspreader Covid-19

Sabtu, 10 Oktober 2020 - 21:36 WIB
loading...
Pakar Virus AS Benarkan Gedung Putih Jadi Lokasi Superspreader Covid-19
Pakar virus AS benarkan Gedung Putih menjadi lokasi superspreader Covid-19. Foto/Politico
A A A
WASHINGTON - Ahli virus terkemuka Amerika Serikat (AS) mengkritik Gedung Putih karena telah menjadilokasi apa yang ia katakan sebagai peristiwa superspreader wabah Covid-19 .

Dr. Anthony Fauci, pakar penyakit menular dan anggota satuan tugas virus Corona Gedung Putih, juga mengkritik penggunaan kata "obat" oleh Donald Trump saat membahas kesembuhannya dari penyakit.

Sejumlah asisten dan kolega Trump dinyatakan positif Covid-19 setelah menghadiri acara di Rose Garden saat presiden mengumumkan Amy Coney Barrett sebagai hakim Agung pilihannya.

Para hadirin terlihat berpelukan, bertepuk tangan, dan tidak mengenakan masker pada upacara yang berlangsung pada hari Sabtu sebelum Trump mengungkapkan bahwa dia dan Ibu Negara dinyatakan positif.

Para tamu duduk di kursi yang rapat dan tampaknya tidak terpisah dua meter, dengan beberapa dari mereka yang dinyatakan positif duduk berdekatan.

Fauci tampaknya mengkonfirmasi spekulasi bahwa upacara tersebut adalah acara yang menjadi super spreader Covid-19, menyebabkan banyak orang menjadi terinfeksi.(Baca juga: Pengumuman Hakim MA di Gedung Putih Diduga Jadi 'Superspreader' Covid-19 )

Ketika ditanya oleh CBS News apakah masker efektif dalam membatasi penyebaran virus Corona, Dr Fauci menjawab: "Saya pikir datanya berbicara sendiri."

"Kami mengadakan acara yang sangat luas di Gedung Putih dan itu dalam situasi di mana orang-orang berkumpul bersama dan tidak mengenakan masker. Jadi datanya berbicara sendiri," jelasnya seperti dikutip dari Sky News, Sabtu (10/10/2020).

Ketika ditanya tentang penggunaan kata "menyembuhkan" oleh Trump, Dr Fauci melanjutkan: "Kami tidak memiliki indikasi apa pun - saya pikir Anda benar-benar harus bergantung pada apa yang Anda maksud dengan 'obat', karena itu adalah kata yang mengarah pada banyak kebingungan."

Dr Fauci juga mengatakan dia tidak berpikir fakta bahwa Trump yang terdengar batuk selama wawancara dengan Fox News pada Kamis malam menjadi alasan untuk khawatir.

"Kebanyakan orang, ketika mereka pulih, mereka pulih dengan baik. Secara linier, mereka menjadi lebih baik dan lebih baik dan lebih baik, yang tampaknya dilakukan oleh presiden," ujarnya.

"Tapi batuk yang tidak kunjung sembuh sama sekali bukan hal yang aneh saat seseorang mulai pulih," imbuhnya.

Fauci juga mengatakan dia yakin dokter Trump tidak akan mengizinkannya meninggalkan Gedung Putih tanpa tes lebih lanjut.
Trump menghabiskan tiga hari di rumah sakit setelah dia didiagnosis terinfeksi virus Corona pada 1 Oktober lalu.

Donald Trump akan berbicara di sebuah acara di Florida pada hari Senin ketika dia kembali ke berkampanye setelah diagnosis terinfeksi virus Corona.

Trump juga diharapkan berbicara kepada para pendukungnya dari balkon di Gedung Putih pada hari Sabtu dalam sebuah acara tentang "hukum dan ketertiban", seorang pejabat dari tim kampanyenya mengatakan.

Misteri melingkupi apakah Trump masih menulari dan juru bicara Gedung Putih Kayleigh McEnany mengatakan tes medis akan memastikan bahwa ia tidak akan dapat menularkan virus.

"Dia tidak akan berada di luar sana jika dia dapat menularkan virus," ucap McEnany.(Baca juga: Dokter Gedung Putih: Trump Bisa ke Acara Publik Lagi Sabtu )

Kembalinya Trump ke jalur kampanye terjadi meskipun debat keduanya dengan saingan presiden Joe Biden tidak akan dilanjutkan.
(ber)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1946 seconds (0.1#10.140)