Konflik Laut China Selatan, China Utus Menhan Wei Temui Prabowo
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menteri Pertahanan (Menhan) China Wei Fenghe dijadwalkan tiba di Jakarta pada Selasa (8/9/2020) untuk menemui Menteri Pertahanan Indonesia Prabowo Subianto.
Beijing mengutus Wei ke Malaysia dan Indonesia menjelang pertemuan ASEAN yang membahas masalah sengketa wilayah perairan di Laut China Selatan . (Baca: Media China Sentil Indonesia karena Menentang Klaim China di Laut China Selatan )
Wei telah mengunjungi pemimpin Malaysia di Kuala Lumpur pada hari Senin. Diplomasi Beijing ini dalam upayanya untuk menyeimbangkan pengaruh Amerika Serikat (AS) di Asia-Pasifik di tengah meningkatnya ketegangan di Laut China Selatan .
Kunjungan Menhan Wei dilakukan tepat sebelum serangkaian pertemuan virtual ASEAN yang berlangsung dari Rabu hingga Sabtu, dengan Menteri Luar Negeri AS Michael Pompeo diperkirakan akan hadir.
Meskipun Indonesia bukan negara penggugat dalam sengketa Laut China Selatan, namun telah bentrok dengan Beijing atas kapal penangkap ikan China yang memasuki zona ekonomi eksklusif (ZEE)-nya di sekitar Kepulauan Natuna. Jakarta sendiri menolak peta "dash-nine line" atau "garis sembilan putus-putus" yang digunakan China sebagai dasar untuk klaimnya di perairan Kepulauan Natuna. (Baca: AS: Klaim China atas Laut China Selatan Melanggar Hukum! )
Tetapi Indonesia, yang menghadapi resesi saat bergulat dengan meningkatnya kasus Covid-19, telah beralih ke pembuat obat China untuk mengamankan pasokan vaksin potensial dan terus menyambut investasi China untuk pertumbuhan ekonomi.
Perjalanan Wei ke Jakarta dikonfirmasi oleh juru bicara Prabowo, Dahnil Anzar Simanjuntak, yang mengatakan kedua Menhan akan bertemu pada pukul 16.00 WIB sore ini.
Mengutip kantor berita Xinhua, Wei pada hari Senin mengatakan kepada Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin bahwa China bersedia bekerja dengan negara-negara ASEAN, termasuk Malaysia, "untuk bertemu di tengah jalan" untuk menjaga perdamaian di Laut China Selatan. Dia menambahkan bahwa menjaga stabilitas di Laut China Selatan adalah tanggung jawab bersama antara China dan Malaysia. (Baca: China Balas Pompeo: Laut China Selatan Bukan Hawaii-nya AS )
Wei, yang juga bertemu dengan Menteri Pertahanan Malaysia Ismail Sabri Yaakob, mengatakan China berkomitmen untuk memperkuat kerjasama pertahanan antara kedua negara dan terus memajukan hubungan antarmiliter. Muhyiddin mengatakan Malaysia bersedia bekerja sama dengan China untuk memperkuat kerja sama bilateral di semua bidang termasuk pertahanan, pendidikan, ekonomi, dan perdagangan.
Mengomentari kunjungan Wei, mantan wakil menteri pertahanan Malaysia Liew Chin Tong memperingatkan bahwa Laut China Selatan bisa menjadi "Balkan dari bagian dunia ini" di mana kekuatan-kekuatan besar bisa "berjalan dalam tidur ke dalam krisis dan perang" karena tidak ada penyangga antara AS dan China.
Beijing mengutus Wei ke Malaysia dan Indonesia menjelang pertemuan ASEAN yang membahas masalah sengketa wilayah perairan di Laut China Selatan . (Baca: Media China Sentil Indonesia karena Menentang Klaim China di Laut China Selatan )
Wei telah mengunjungi pemimpin Malaysia di Kuala Lumpur pada hari Senin. Diplomasi Beijing ini dalam upayanya untuk menyeimbangkan pengaruh Amerika Serikat (AS) di Asia-Pasifik di tengah meningkatnya ketegangan di Laut China Selatan .
Kunjungan Menhan Wei dilakukan tepat sebelum serangkaian pertemuan virtual ASEAN yang berlangsung dari Rabu hingga Sabtu, dengan Menteri Luar Negeri AS Michael Pompeo diperkirakan akan hadir.
Meskipun Indonesia bukan negara penggugat dalam sengketa Laut China Selatan, namun telah bentrok dengan Beijing atas kapal penangkap ikan China yang memasuki zona ekonomi eksklusif (ZEE)-nya di sekitar Kepulauan Natuna. Jakarta sendiri menolak peta "dash-nine line" atau "garis sembilan putus-putus" yang digunakan China sebagai dasar untuk klaimnya di perairan Kepulauan Natuna. (Baca: AS: Klaim China atas Laut China Selatan Melanggar Hukum! )
Tetapi Indonesia, yang menghadapi resesi saat bergulat dengan meningkatnya kasus Covid-19, telah beralih ke pembuat obat China untuk mengamankan pasokan vaksin potensial dan terus menyambut investasi China untuk pertumbuhan ekonomi.
Perjalanan Wei ke Jakarta dikonfirmasi oleh juru bicara Prabowo, Dahnil Anzar Simanjuntak, yang mengatakan kedua Menhan akan bertemu pada pukul 16.00 WIB sore ini.
Mengutip kantor berita Xinhua, Wei pada hari Senin mengatakan kepada Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin bahwa China bersedia bekerja dengan negara-negara ASEAN, termasuk Malaysia, "untuk bertemu di tengah jalan" untuk menjaga perdamaian di Laut China Selatan. Dia menambahkan bahwa menjaga stabilitas di Laut China Selatan adalah tanggung jawab bersama antara China dan Malaysia. (Baca: China Balas Pompeo: Laut China Selatan Bukan Hawaii-nya AS )
Wei, yang juga bertemu dengan Menteri Pertahanan Malaysia Ismail Sabri Yaakob, mengatakan China berkomitmen untuk memperkuat kerjasama pertahanan antara kedua negara dan terus memajukan hubungan antarmiliter. Muhyiddin mengatakan Malaysia bersedia bekerja sama dengan China untuk memperkuat kerja sama bilateral di semua bidang termasuk pertahanan, pendidikan, ekonomi, dan perdagangan.
Mengomentari kunjungan Wei, mantan wakil menteri pertahanan Malaysia Liew Chin Tong memperingatkan bahwa Laut China Selatan bisa menjadi "Balkan dari bagian dunia ini" di mana kekuatan-kekuatan besar bisa "berjalan dalam tidur ke dalam krisis dan perang" karena tidak ada penyangga antara AS dan China.