Demo Antimasker Marak di Eropa

Senin, 31 Agustus 2020 - 06:42 WIB
loading...
A A A
Demonstrasi di sebelah barat gerbang Victory Column diorganisir oleh gerakan yang berbasis di Stuttgart, Querdenken 711 (atau Lateral Thinking 711). Kelompok ini memiliki lebih dari 16.000 pengikut di Facebook dan sebagian besar berkomunikasi melalui layanan pesan terenkripsi Telegram. Kelompok ini meyakini bahwa peraturan virus korona melanggar hak-hak dasar dan kebebasan yang diabadikan dalam konstitusi Jerman dan mereka menuntut agar aturan-aturan pembatasan ini dicabut.

Kelompok itu sebelumnya mengadakan protes di Berlin pada 1 Agustus yang dijuluki "hari kebebasan". Ribuan orang bergabung, termasuk beberapa dari sayap kanan dan beberapa ahli teori konspirasi yang tidak percaya Covid-19 ada. (Baca juga: Reaksi Panglima TNI Soal Insiden Penyerangan Mapolsek Ciracas)

Demonstrasi juga mendapat dukungan dari Robert F Kennedy Jr. Juru kampanye anti-vaksinasi itu, yang juga putra calon presiden dari Partai Demokrat AS Robert F Kennedy dan keponakan dari Presiden AS John F Kennedy yang tewas terbunuh, berada di demonstrasi di Berlin. Kennedy mengatakan kepada kerumunan di Victory Column bahwa pamannya pernah berbicara di Berlin pada 1963 untuk melawan totalitarianisme dan bahwa "hari ini Berlin kembali menjadi garis depan melawan totalitarianisme", memperingatkan akan pengawasan negara dan kekuatan jaringan telepon 5G.

Peserta demo juga termasuk keluarga dan anak-anak. Beberapa orang mengatakan bahwa mereka hanya menginginkan hak untuk memprotes. Seorang demonstran, Stefan, seorang warga Berlin berusia 43 tahun, mengaku dirinya bukan simpatisan sayap kanan yang ekstrem. “Saya di sini untuk membela kebebasan fundamental kita,” katanya. (Lihat videonya: Polsek Ciaracas Dibakar Gerombolan Orang Tak Dikenal)

Jerman mulai mengurangi jarak fisik pada awal April, tetapi terus melakukan pelacakan infeksi yang meningkat pada Agustus. Pada Kamis (27/8), Kanselir Jerman Angela Merkel dan 16 negara bagian federal memberlakukan denda minimum sebesar Rp865.000 bagi mereka yang tidak mengenakan masker. “Kita harus hidup dengan virus ini dalam jangka waktu lama. (Virus) ini masih serius,” kata Merkel. (Andika H Mustaqim)
(ysw)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1401 seconds (0.1#10.140)