Media Asing: Presiden Terpilih Prabowo Dapat Membuat Militer Indonesia Lebih Kuat Lagi
loading...
A
A
A
Bulan ini, sebuah sekolah dibakar yang diduga dilakukan oleh kelompok pemberontak di Papua Tengah.
"Tentu saja, kami berharap dukungan dari pemerintah pusat dalam hal anggaran atau peralatan," kata Ignatius.
Para analis mengatakan bahwa selain meningkatkan perangkat keras dan meningkatkan kesejahteraan prajurit, Prabowo juga akan bersemangat untuk memajukan hubungan pertahanan dan keamanan Indonesia dengan negara lain.
Salah satu alasannya, presiden baru memiliki minat pribadi dalam masalah regional dan geopolitik dan juga diharapkan memainkan peran aktif dalam mendorong kebijakan luar negeri negara tersebut.
“Saya pikir Indonesia di bawah kepemimpinan Prabowo akan mengembangkan hubungan yang lebih strategis, terutama mengingat latar belakang militernya,” kata Khairul.
“Sebagai mantan jenderal dan menteri pertahanan saat ini, dia memiliki pemahaman yang lebih mendalam tentang diplomasi pertahanan (dibandingkan Presiden Jokowi yang akan lengser)," paparnya.
“Dan saya pikir ini adalah aset besar bagi Indonesia untuk go internasional selama era Prabowo, terutama sebagai pemimpin ASEAN secara de facto.”
Alman memiliki pandangan yang sama. Dia menambahkan bahwa strategi Prabowo untuk membeli senjata dari berbagai negara menunjukkan visinya yang berwawasan ke luar.
“Sejauh ini, kita sangat berwawasan ke dalam, seolah-olah ancaman itu berasal dari dalam, yang merupakan pola pikir yang salah.”
Dalam beberapa tahun terakhir, perubahan legislatif dan amandemen undang-undang yang diusulkan telah menimbulkan kekhawatiran di antara para kritikus bahwa demokrasi yang diperoleh dengan susah payah di negara ini setelah protes 1998 akan merosot.
Kekhawatiran utama muncul dari amandemen undang-undang pegawai negeri yang disahkan tahun lalu, yang memungkinkan personel militer dan polisi untuk mengisi posisi sipil tertentu di pemerintah dan perusahaan milik negara, sementara masih tunduk pada peraturan polisi dan militer.
"Tentu saja, kami berharap dukungan dari pemerintah pusat dalam hal anggaran atau peralatan," kata Ignatius.
Para analis mengatakan bahwa selain meningkatkan perangkat keras dan meningkatkan kesejahteraan prajurit, Prabowo juga akan bersemangat untuk memajukan hubungan pertahanan dan keamanan Indonesia dengan negara lain.
Salah satu alasannya, presiden baru memiliki minat pribadi dalam masalah regional dan geopolitik dan juga diharapkan memainkan peran aktif dalam mendorong kebijakan luar negeri negara tersebut.
“Saya pikir Indonesia di bawah kepemimpinan Prabowo akan mengembangkan hubungan yang lebih strategis, terutama mengingat latar belakang militernya,” kata Khairul.
“Sebagai mantan jenderal dan menteri pertahanan saat ini, dia memiliki pemahaman yang lebih mendalam tentang diplomasi pertahanan (dibandingkan Presiden Jokowi yang akan lengser)," paparnya.
“Dan saya pikir ini adalah aset besar bagi Indonesia untuk go internasional selama era Prabowo, terutama sebagai pemimpin ASEAN secara de facto.”
Alman memiliki pandangan yang sama. Dia menambahkan bahwa strategi Prabowo untuk membeli senjata dari berbagai negara menunjukkan visinya yang berwawasan ke luar.
“Sejauh ini, kita sangat berwawasan ke dalam, seolah-olah ancaman itu berasal dari dalam, yang merupakan pola pikir yang salah.”
Amandemen Undang-Undang
Dalam beberapa tahun terakhir, perubahan legislatif dan amandemen undang-undang yang diusulkan telah menimbulkan kekhawatiran di antara para kritikus bahwa demokrasi yang diperoleh dengan susah payah di negara ini setelah protes 1998 akan merosot.
Kekhawatiran utama muncul dari amandemen undang-undang pegawai negeri yang disahkan tahun lalu, yang memungkinkan personel militer dan polisi untuk mengisi posisi sipil tertentu di pemerintah dan perusahaan milik negara, sementara masih tunduk pada peraturan polisi dan militer.