Media Asing: Presiden Terpilih Prabowo Dapat Membuat Militer Indonesia Lebih Kuat Lagi
loading...
A
A
A
“Jumlahnya tidak cukup karena Papua itu besar,” kata Rikha.
Karena itu, dia ingin lebih banyak personel dikerahkan ke wilayah paling timur Indonesia itu.
“Lebih banyak (personel TNI dan Polri) yang dikerahkan karena TNI dan Polri membantu kami, rakyat kecil. Mereka melindungi kami,” kata Rikha.
Keinginannya mungkin akan segera menjadi kenyataan, karena Menteri Pertahanan Prabowo Subianto akan menjadi presiden Indonesia berikutnya pada 20 Oktober.
Pensiunan jenderal bintang empat itu akan menggantikan Joko Widodo (Jokowi).
Di bawah Prabowo, lebih banyak personel militer dapat dikerahkan di Papua yang bergolak, yang secara resmi menjadi bagian dari Indonesia pada tahun 1969 dan telah menderita pemberontakan separatis tingkat rendah yang sering terjadi sejak saat itu.
Pemerintah yang sukses selama bertahun-tahun selalu mengerahkan pasukan militer dan polisi yang cukup besar di Papua, yang secara luas dianggap sebagai daerah yang paling termiliterisasi di Indonesia.
Dari Februari tahun lalu hingga April tahun ini saja, sekitar 6.700 personel militer dan polisi dikerahkan ke Papua, meskipun tidak ada statistik yang tersedia untuk umum tentang jumlah total perwira.
Prabowo juga ditugaskan ke Papua pada tahun 1996 ketika sekelompok peneliti disandera oleh kelompok separatis.
Di bawah komandonya, para sandera akhirnya dibebaskan, dan karier Prabowo melejit.
“Ini adalah salah satu prestasi Prabowo sebagai jenderal komandan Komando Pasukan Khusus,” kata pakar pertahanan Alman Helvas Ali dari lembaga think tank pertahanan yang berbasis di Jakarta, Marapi Consulting and Advisory.
Karena itu, dia ingin lebih banyak personel dikerahkan ke wilayah paling timur Indonesia itu.
“Lebih banyak (personel TNI dan Polri) yang dikerahkan karena TNI dan Polri membantu kami, rakyat kecil. Mereka melindungi kami,” kata Rikha.
Keinginannya mungkin akan segera menjadi kenyataan, karena Menteri Pertahanan Prabowo Subianto akan menjadi presiden Indonesia berikutnya pada 20 Oktober.
Pensiunan jenderal bintang empat itu akan menggantikan Joko Widodo (Jokowi).
Di bawah Prabowo, lebih banyak personel militer dapat dikerahkan di Papua yang bergolak, yang secara resmi menjadi bagian dari Indonesia pada tahun 1969 dan telah menderita pemberontakan separatis tingkat rendah yang sering terjadi sejak saat itu.
Pemerintah yang sukses selama bertahun-tahun selalu mengerahkan pasukan militer dan polisi yang cukup besar di Papua, yang secara luas dianggap sebagai daerah yang paling termiliterisasi di Indonesia.
Dari Februari tahun lalu hingga April tahun ini saja, sekitar 6.700 personel militer dan polisi dikerahkan ke Papua, meskipun tidak ada statistik yang tersedia untuk umum tentang jumlah total perwira.
Prabowo juga ditugaskan ke Papua pada tahun 1996 ketika sekelompok peneliti disandera oleh kelompok separatis.
Di bawah komandonya, para sandera akhirnya dibebaskan, dan karier Prabowo melejit.
“Ini adalah salah satu prestasi Prabowo sebagai jenderal komandan Komando Pasukan Khusus,” kata pakar pertahanan Alman Helvas Ali dari lembaga think tank pertahanan yang berbasis di Jakarta, Marapi Consulting and Advisory.