Media Asing: Presiden Terpilih Prabowo Dapat Membuat Militer Indonesia Lebih Kuat Lagi
loading...
A
A
A
Khairul, analis dari ISESS, mengatakan dapat dipahami bahwa kekhawatiran tersebut ada.
"Kekhawatiran itu wajar saja karena kita belum sepenuhnya terbebas dari trauma masa lalu," ujarnya.
Oleh karena itu, para pakar mengatakan masyarakat harus selalu waspada dan menyuarakan pendapatnya untuk mencegah penyalahgunaan kekuasaan yang dapat berujung pada kemunduran demokrasi dan hak asasi manusia di Indonesia.
"Kita tidak boleh lupa bahwa Prabowo punya sejarah kelam di masa Orde Baru, bukan hanya Prabowo sebagai pribadi, tetapi juga ABRI sebagai organisasi," kata Alman Helvas Ali dari Marapi Consulting and Advisory.
ABRI adalah singkatan dari Angkatan Bersenjata Republik Indonesia, nama pendahulu TNI.
Maria selama 18 tahun terakhir berdiri di depan Istana Kepresidenan Jakarta bersama para demonstran lainnya setiap hari Kamis, sambil membawa payung hitam mengenang putranya dan korban lain dari penembakan dan penculikan tahun 1998.
Dia berharap ketika Prabowo dilantik, dia tidak akan melupakan sumpah presidennya.
“Dalam sumpah presiden, disebutkan bahwa orang tersebut harus mengikuti konstitusi," katanya.
“Konstitusi mengatakan bahwa perlindungan, pemajuan, penegakan, dan pemenuhan hak asasi manusia adalah tanggung jawab negara, terutama pemerintah,” ujarnya.
Pada akhirnya, semua analis yang diwawancarai CNA menyimpulkan bahwa publik harus memberi Prabowo waktu untuk membuktikan dirinya.
“Di satu sisi, saya khawatir tentang demokrasi Indonesia dan apakah presiden baru akan terlalu kuat,” kata Yohanes dari Universitas Jenderal Achmad Yani.
"Kekhawatiran itu wajar saja karena kita belum sepenuhnya terbebas dari trauma masa lalu," ujarnya.
Rakyat Punya Suara
Oleh karena itu, para pakar mengatakan masyarakat harus selalu waspada dan menyuarakan pendapatnya untuk mencegah penyalahgunaan kekuasaan yang dapat berujung pada kemunduran demokrasi dan hak asasi manusia di Indonesia.
"Kita tidak boleh lupa bahwa Prabowo punya sejarah kelam di masa Orde Baru, bukan hanya Prabowo sebagai pribadi, tetapi juga ABRI sebagai organisasi," kata Alman Helvas Ali dari Marapi Consulting and Advisory.
ABRI adalah singkatan dari Angkatan Bersenjata Republik Indonesia, nama pendahulu TNI.
Maria selama 18 tahun terakhir berdiri di depan Istana Kepresidenan Jakarta bersama para demonstran lainnya setiap hari Kamis, sambil membawa payung hitam mengenang putranya dan korban lain dari penembakan dan penculikan tahun 1998.
Dia berharap ketika Prabowo dilantik, dia tidak akan melupakan sumpah presidennya.
“Dalam sumpah presiden, disebutkan bahwa orang tersebut harus mengikuti konstitusi," katanya.
“Konstitusi mengatakan bahwa perlindungan, pemajuan, penegakan, dan pemenuhan hak asasi manusia adalah tanggung jawab negara, terutama pemerintah,” ujarnya.
Pada akhirnya, semua analis yang diwawancarai CNA menyimpulkan bahwa publik harus memberi Prabowo waktu untuk membuktikan dirinya.
“Di satu sisi, saya khawatir tentang demokrasi Indonesia dan apakah presiden baru akan terlalu kuat,” kata Yohanes dari Universitas Jenderal Achmad Yani.