Afrika Bebas Polio, Asia Harus Tetap Waspada
loading...
A
A
A
YAOUNDE - Setelah berjuang selama beberapa dekade, Afrika akhirnya terbebas dari virus polio. Komisi Sertifikasi Kawasan Afrika (ARCC), anak lembaga Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang menangani polio, menyatakan Nigeria menjadi negara terakhir Afrika yang berhasil menanggulangi penyakit saraf tersebut.
Polio biasanya menyerang anak-anak berumur di bawah lima tahun dan dapat menyebabkan kelumpuhan permanen. Selain itu, Polio menyebabkan gangguan saraf hingga penderitanya kesulitan bernafas. Sekitar 25 tahun yang lalu, ribuan anak-anak di Afrika menderita lumpuh akibat terserang penyakit tersebut.
Saat ini, virus Polio diperkirakan hanya menyebar di Afghanistan dan Pakistan. Sampai sekarang, Polio tidak dapat disembuhkan, tapi dapat dicegah melalui imunisasi. Nigeria juga terbebas dari Polio setelah gencar melakukan imunisasi hingga ke wilayah pedalaman yang terkadang bentrok dengan kelompok militan. (Baca: Presiden Negara-negara Afrika Akan Kunjungi Mali)
Tantangan terbesar yang dihadapi para petugas imunisasi ialah rendahnya kepercayaan publik. Karena itu, orang-orang yang selamat dari Polio turut terjun untuk meyakinkan masyarakat.
Misbahu Lawan Didi, Presiden Asosiasi Korban Selamat Polio Nigeria, mengatakan peran korban selamat sangatlah penting. Menurutnya, banyak orang yang menolak vaksin polio namun di disi lain masyarakat menyaksikan sendiri bagaimana pihaknya berjuang untuk dapat menjangkau daerah yang sulit diakses.
“Terkadang kami harus merangkak dengan jarak yang jauh. Kami tentu berharap anak-anak selamat dan tidak lumpuh seperti kami,” kata Didi, dikutip BBC.
Selain korban selamat, tokoh agama, guru, tenaga kesehatan, orang tua, dan sukarelawan juga ikut terjun ke lapangan untuk mengampanyekan imunisasi di wilayah pedalaman. Polio mewabah di Afrika melalui air yang terkontaminasi sejak 1996. Berbagai upaya telah dilakukan untuk memutus rantai virus itu. (Baca juga: Sindiran Tere Liye: Pertamina Tak Pernah Salah, yang Salah Kalian)
Polio dapat menular antar-manusia, biasanya melalui air yang terkontaminasi. Setelah perjuangan selama beberapa dekade, dua dari tiga jaringan Polio telah berhasil dimusnahkan di dunia. Saat ini, lebih dari 95% anak-anak di Afrika diimunisasi. Para aktivis menyatakan, hal ini merupakan sebuah pencapaian yang positif.
“Kini hanya virus polio yang berasal dari vaksin yang masih ada di Afrika, yakni sekitar 177 kasus,” ungkap ARCC.
Sementara WHO menyatakan, kasus tersebut merupakan kasus langka yang ditimbulkan akibat mutasi virus polio dari vaksin polio oral. Meski tidak seganas polio liar, polio yang berasal dari vaksin juga dapat menular.
Polio biasanya menyerang anak-anak berumur di bawah lima tahun dan dapat menyebabkan kelumpuhan permanen. Selain itu, Polio menyebabkan gangguan saraf hingga penderitanya kesulitan bernafas. Sekitar 25 tahun yang lalu, ribuan anak-anak di Afrika menderita lumpuh akibat terserang penyakit tersebut.
Saat ini, virus Polio diperkirakan hanya menyebar di Afghanistan dan Pakistan. Sampai sekarang, Polio tidak dapat disembuhkan, tapi dapat dicegah melalui imunisasi. Nigeria juga terbebas dari Polio setelah gencar melakukan imunisasi hingga ke wilayah pedalaman yang terkadang bentrok dengan kelompok militan. (Baca: Presiden Negara-negara Afrika Akan Kunjungi Mali)
Tantangan terbesar yang dihadapi para petugas imunisasi ialah rendahnya kepercayaan publik. Karena itu, orang-orang yang selamat dari Polio turut terjun untuk meyakinkan masyarakat.
Misbahu Lawan Didi, Presiden Asosiasi Korban Selamat Polio Nigeria, mengatakan peran korban selamat sangatlah penting. Menurutnya, banyak orang yang menolak vaksin polio namun di disi lain masyarakat menyaksikan sendiri bagaimana pihaknya berjuang untuk dapat menjangkau daerah yang sulit diakses.
“Terkadang kami harus merangkak dengan jarak yang jauh. Kami tentu berharap anak-anak selamat dan tidak lumpuh seperti kami,” kata Didi, dikutip BBC.
Selain korban selamat, tokoh agama, guru, tenaga kesehatan, orang tua, dan sukarelawan juga ikut terjun ke lapangan untuk mengampanyekan imunisasi di wilayah pedalaman. Polio mewabah di Afrika melalui air yang terkontaminasi sejak 1996. Berbagai upaya telah dilakukan untuk memutus rantai virus itu. (Baca juga: Sindiran Tere Liye: Pertamina Tak Pernah Salah, yang Salah Kalian)
Polio dapat menular antar-manusia, biasanya melalui air yang terkontaminasi. Setelah perjuangan selama beberapa dekade, dua dari tiga jaringan Polio telah berhasil dimusnahkan di dunia. Saat ini, lebih dari 95% anak-anak di Afrika diimunisasi. Para aktivis menyatakan, hal ini merupakan sebuah pencapaian yang positif.
“Kini hanya virus polio yang berasal dari vaksin yang masih ada di Afrika, yakni sekitar 177 kasus,” ungkap ARCC.
Sementara WHO menyatakan, kasus tersebut merupakan kasus langka yang ditimbulkan akibat mutasi virus polio dari vaksin polio oral. Meski tidak seganas polio liar, polio yang berasal dari vaksin juga dapat menular.