China Temukan Harta Karun Emas Lebih dari 1.000 Ton Senilai Rp1.320 Triliun
loading...
A
A
A
BEIJING - Deposit emas besar dengan perkiraan cadangan lebih dari 1.000 ton telah ditemukan di China selatan.
Temuan "harta karun" besar itu diumumkan biro geologi Provinsi Hunan pada Kamis, sebagaimana dilansir kantor berita Xinhua, Jumat (22/11/2024).
Menurut laporan tersebut, ahli geologi telah menggali lebih dari 40 urat emas dalam kedalaman 2.000 meter di bawah ladang emas Wangu di Pingjiang County.
Dalam kedalaman 3.000 meter, situs tersebut diperkirakan mengandung lebih dari 1.000 ton emas, senilai USD83 miliar (lebih dari Rp1.320 triliun), menurut laporan Xinhua.
"Banyak inti batuan yang dibor menunjukkan emas yang terlihat," kata pakar prospeksi bijih di biro tersebut, Chen Rulin.
Dia mencatat bahwa satu ton bijih dalam kisaran 2.000 meter mengandung hingga 138 gram emas.
Laporan tersebut juga mengutip wakil kepala biro, Liu Yongjun, yang mengatakan bahwa para pakar geologi menggunakan teknologi prospeksi bijih modern, termasuk pemodelan geologi 3D.
Liu mengatakan bahwa pengeboran uji di sekitar area periferal ladang Wangu juga menunjukkan potensi yang menjanjikan.
Penemuan terbaru ini terjadi saat harga emas telah melonjak ke rekor tertinggi di tengah meningkatnya ketidakpastian global, melemahnya dolar Amerika Serikat (AS), dan permintaan yang kuat dari bank sentral.
Temuan "harta karun" besar itu diumumkan biro geologi Provinsi Hunan pada Kamis, sebagaimana dilansir kantor berita Xinhua, Jumat (22/11/2024).
Menurut laporan tersebut, ahli geologi telah menggali lebih dari 40 urat emas dalam kedalaman 2.000 meter di bawah ladang emas Wangu di Pingjiang County.
Dalam kedalaman 3.000 meter, situs tersebut diperkirakan mengandung lebih dari 1.000 ton emas, senilai USD83 miliar (lebih dari Rp1.320 triliun), menurut laporan Xinhua.
"Banyak inti batuan yang dibor menunjukkan emas yang terlihat," kata pakar prospeksi bijih di biro tersebut, Chen Rulin.
Dia mencatat bahwa satu ton bijih dalam kisaran 2.000 meter mengandung hingga 138 gram emas.
Laporan tersebut juga mengutip wakil kepala biro, Liu Yongjun, yang mengatakan bahwa para pakar geologi menggunakan teknologi prospeksi bijih modern, termasuk pemodelan geologi 3D.
Liu mengatakan bahwa pengeboran uji di sekitar area periferal ladang Wangu juga menunjukkan potensi yang menjanjikan.
Penemuan terbaru ini terjadi saat harga emas telah melonjak ke rekor tertinggi di tengah meningkatnya ketidakpastian global, melemahnya dolar Amerika Serikat (AS), dan permintaan yang kuat dari bank sentral.