Afrika Bebas Polio, Asia Harus Tetap Waspada
loading...
A
A
A
Meski sudah musnah, Afrika dan kawasan lainnya patut waspada. Pasalnya, polio masih belum sepenunya musnah dan memiliki potensi untuk kembali menjangkiti anak-anak, terutama di negara yang tidak menerapkan imunisasi. Faktanya, Angola yang terbebas Polio pada 2001 juga kembali terserang pada 2005. (Baca juga: Santri Ditangkap, Warga Diepung di Pondok Pesantren)
Begitupun dengan Filipina. Sekitar 19 tahun setelah WHO menyatakan Filipina terbebas dari polio, penyakit menular tersebut kembali mewabah di Manila. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Filipina menyatakan dua pasien anak-anak di bawah 5 tahun asal Lano del Sur positif terjangkit polio pada akhir 2019 lalu.
Direktur Jenderal (Dirjen) Kantor Biro Epidemiologi Filipina Ferchito Avelino mengatakan, pasien tersebut tidak divaksinasi dan dalam kondisi baik di rumahnya. “Hanya saja, dia mengalami kelumpuhan residual,” ujar Duque, dikutip Manila Times.
Kemenkes Filipina sedang menunggu hasil uji laboratorium pasien lain yang mengalami kelumpuhan akut serupa. Berdasarkan pengamatan sample, Duque mengatakan virus polio telah terdeteksi berasal dari saluran air limbah di Manila dan Davao. Kasus ini kini ditangani berbagai lembaga terkait di Filipina dan dunia.
“Kami berkoordinasi dengan lembaga pemerintah lokal untuk mengatasi polio, juga dengan WHO dan UNHCR,” ujar Duque. (Lihat videonya: 5 Orang Tewas di Tangerang Usai Tenggak Miras Oplosan)
Kementerian Kesehatan Filipina terpaksa kembali menggelar program vaksinasi polio di area terjangkit seperti National Capital Region atau area metropolitan Manila, Davao, dan Lanao del Sur pada tahun lalu. Pemerintah Filipina mendesak masyarakat agar berpartisipasi dalam program vaksinasi.
“Selain memperoleh imunisasi, petugas kesehatan juga akan menerangkan tata cara yang benar dalam menjaga kebersihan, mencuci tangan secara rutin, menggunakan toilet, memasak air, dan memasak makanan,” kata Duque.
Pada 2018, program vaksinasi polio dosis ketiga hanya mampu mencakup 66% dari total penduduk Filipina. Duque juga mengakui angka itu berada cukup jauh dari target negara sebesar 95%. (Muh Shamil)
Begitupun dengan Filipina. Sekitar 19 tahun setelah WHO menyatakan Filipina terbebas dari polio, penyakit menular tersebut kembali mewabah di Manila. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Filipina menyatakan dua pasien anak-anak di bawah 5 tahun asal Lano del Sur positif terjangkit polio pada akhir 2019 lalu.
Direktur Jenderal (Dirjen) Kantor Biro Epidemiologi Filipina Ferchito Avelino mengatakan, pasien tersebut tidak divaksinasi dan dalam kondisi baik di rumahnya. “Hanya saja, dia mengalami kelumpuhan residual,” ujar Duque, dikutip Manila Times.
Kemenkes Filipina sedang menunggu hasil uji laboratorium pasien lain yang mengalami kelumpuhan akut serupa. Berdasarkan pengamatan sample, Duque mengatakan virus polio telah terdeteksi berasal dari saluran air limbah di Manila dan Davao. Kasus ini kini ditangani berbagai lembaga terkait di Filipina dan dunia.
“Kami berkoordinasi dengan lembaga pemerintah lokal untuk mengatasi polio, juga dengan WHO dan UNHCR,” ujar Duque. (Lihat videonya: 5 Orang Tewas di Tangerang Usai Tenggak Miras Oplosan)
Kementerian Kesehatan Filipina terpaksa kembali menggelar program vaksinasi polio di area terjangkit seperti National Capital Region atau area metropolitan Manila, Davao, dan Lanao del Sur pada tahun lalu. Pemerintah Filipina mendesak masyarakat agar berpartisipasi dalam program vaksinasi.
“Selain memperoleh imunisasi, petugas kesehatan juga akan menerangkan tata cara yang benar dalam menjaga kebersihan, mencuci tangan secara rutin, menggunakan toilet, memasak air, dan memasak makanan,” kata Duque.
Pada 2018, program vaksinasi polio dosis ketiga hanya mampu mencakup 66% dari total penduduk Filipina. Duque juga mengakui angka itu berada cukup jauh dari target negara sebesar 95%. (Muh Shamil)
(ysw)