Mengapa Rusia Sulit Menghentikan Invasi Ukraina di Kursk?

Senin, 02 September 2024 - 10:50 WIB
loading...
A A A
Dengan situasi pertempuran di Kursk yang terus berubah, tidak seperti garis depan statis di Donetsk, unit Ukraina dapat menjelajahi wilayah tersebut tanpa membangun kehadiran yang bertahan lama di banyak permukiman yang mereka klaim.


4. Tidak Lagi Memiliki Tentara untuk Dikirim ke Medan Perang

Mengapa Rusia Sulit Menghentikan Invasi Ukraina di Kursk?

Foto/AP

Para pengamat mengatakan Rusia tidak memiliki cukup sumber daya yang terkoordinasi dengan baik untuk mengejar pasukan Ukraina di Kursk.

"Upaya Moskow untuk melawan serangan baru Ukraina tampaknya terbatas pada pengiriman unit dari seluruh Rusia, termasuk sebagian milisi dan pasukan tidak teratur," kata Ben Barry, peneliti senior untuk peperangan darat di IISS, dalam sebuah komentar.

Hingga serangan Kursk, Putin menahan diri untuk tidak menggunakan wajib militer dalam perang untuk menghindari reaksi publik. Para wajib militer muda yang direkrut untuk tugas wajib selama satu tahun telah bertugas jauh dari garis depan, dan mereka yang dikerahkan untuk melindungi perbatasan di wilayah Kursk menjadi mangsa empuk bagi unit infanteri mekanis Ukraina yang tangguh dalam pertempuran. Ratusan orang ditangkap, dan 115 orang ditukar dengan pasukan Ukraina selama akhir pekan.

Para komentator mengamati bahwa Putin juga enggan memanggil lebih banyak pasukan cadangan, karena takut akan ketidakstabilan dalam negeri seperti yang terjadi ketika ia memerintahkan mobilisasi 300.000 orang yang sangat tidak populer sebagai tanggapan atas serangan balik Ukraina pada tahun 2022. Ratusan ribu orang melarikan diri dari Rusia untuk menghindari dikirim ke medan perang.

Sejak saat itu, Kremlin telah memperkuat pasukannya di Ukraina dengan para sukarelawan yang tertarik dengan upah yang relatif tinggi, tetapi arus itu telah surut dalam beberapa bulan terakhir.

Diperlukan puluhan ribu pasukan untuk sepenuhnya mengusir pasukan Ukraina, yang diperkirakan berjumlah 10.000 orang, yang menggunakan hutan lebat di wilayah itu sebagai perlindungan.

Jelas kekurangan sumber daya untuk operasi besar-besaran seperti itu, Rusia untuk saat ini berfokus untuk membendung kemajuan Ukraina yang lebih dalam dengan menutup jalan dan menargetkan cadangan Kyiv — taktik yang sebagian berhasil.

Sementara itu, Ukraina telah membingungkan militer Rusia dengan menghancurkan jembatan di seberang Sungai Seym, mengganggu logistik untuk beberapa unit Rusia di wilayah tersebut dan menciptakan kondisi untuk membangun kantong kendali.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0741 seconds (0.1#10.140)