Mantan Presiden Rusia Usulkan Daftar Musuh-musuh Rusia

Rabu, 18 September 2024 - 15:11 WIB
loading...
Mantan Presiden Rusia...
Rusia akan memiliki daftar musuh-musuh Rusia. Foto/AP
A A A
MOSKOW - Mantan Presiden Rusia dan Kepala Dewan Keamanan Rusia Dmitry Medvedev mengungkapkan Moskow harus mulai menyusun basis data “sampah Russophobia” dan memberi mereka peringatan tentang pembalasan yang tak terelakkan atas kesalahan mereka.

Medvedev telah lama menjadi garis keras dalam konflik Ukraina dan memulai unggahan Telegram terbarunya dengan mengkritik “sampah keji” di Barat yang menganjurkan agar Kiev menyerang jauh ke wilayah Rusia dengan senjata NATO.

“Namun, saya ingin berbicara tentang hal lain: tentang perlunya mengingat seruan kriminal dari orang-orang Barat yang aneh dan bersiap untuk pembalasan,” tulis Medvedev, dilansir RT.

“Kita perlu menggunakan senjata musuh sendiri. Meskipun ada sejumlah masalah hukum yang jelas, ada baiknya mempertimbangkan untuk membuat basis data publik terbuka tentang musuh-musuh kita dengan data pribadi mereka. Untuk tujuan yang cukup praktis,” imbuhnya.

Ini mungkin merujuk pada Mirotvorets (‘Pembawa Perdamaian’), situs web terkenal yang terkait dengan pemerintah Ukraina yang telah menjadi tuan rumah basis data tentang musuh-musuh negara tersebut sejak 2014, setelah kudeta yang didukung AS di Kiev.



Sejumlah orang dalam basis data tersebut akhirnya dibunuh oleh intelijen Ukraina, yang membuat Mirotvorets mendapat julukan “daftar pembunuhan Kiev.” Daftar itu tidak pernah dikecam, baik oleh pemerintah Ukraina maupun para pendukungnya di Barat.

Menurut Medvedev, keadilan menuntut agar sponsor terorisme dan mereka yang menghasut kekerasan diberi peringatan.

“Sejarah penuh dengan contoh balas dendam yang tertunda,” imbuhnya, seraya mencatat pengejaran gencar Uni Soviet terhadap Leon Trotsky atau kaki tangan Nazi Ukraina Stepan Bandera, Rusia mengejar “teroris dan pengkhianat” di zaman modern, dan AS serta negara-negara Barat lainnya yang menyasar musuh-musuh mereka.

Yang penting, menurutnya, adalah “keniscayaan” balas dendam, sehingga “setiap makhluk, terlepas dari bangsanya, keyakinannya, kewarganegaraannya, dan kedudukannya, yang melakukan kejahatan terhadap negara dan rakyat kita,” tahu bahwa hal itu akan terjadi dan berubah menjadi “tikus yang sakit kecemasan dan paranoia.”

“Operasi semacam itu direncanakan dengan saksama dan tidak selalu berhasil. Namun, operasi itu perlu dilakukan. Ini sangat penting, demi keadilan tertinggi dan demi mengenang para korban yang tidak bersalah,” kata Medvedev.

Medvedev, seorang sarjana hukum, dianggap "liberal" oleh Barat saat ia memimpin Rusia antara tahun 2008 dan 2012. Ia kemudian menjabat sebagai perdana menteri hingga tahun 2020, saat ia ditugaskan untuk memimpin Dewan Keamanan Nasional.
(ahm)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Trump Tegaskan AS Memenangkan...
Trump Tegaskan AS Memenangkan 2 Perang Dunia
Putin Tunjukkan Apartemen...
Putin Tunjukkan Apartemen Mewah untuk Pertama Kalinya, Ada Gereja Pribadi Berlapis Emas
AS Siap Habiskan 100...
AS Siap Habiskan 100 Hari Lagi untuk Damaikan Rusia dan Ukraina
Putin Tegaskan Rusia...
Putin Tegaskan Rusia adalah Negara Para Pemenang
Rusia Peringatkan Barat...
Rusia Peringatkan Barat Tingkatkan Terorisme Maritim
5 Negara yang Wilayahnya...
5 Negara yang Wilayahnya Pernah Diklaim Milik China, Siapa Saja?
Legenda Hollywood Oliver...
Legenda Hollywood Oliver Stone: AS dan Rusia Nyaris Perang Dunia III
Berdayakan Wirausaha,...
Berdayakan Wirausaha, Kedubes AS Rayakan Wisuda Program Kewirausahaan Perempuan di Jakarta
Apakah Kebakaran Israel...
Apakah Kebakaran Israel Hukuman Tuhan? Ini Tanggapan Kelompok Hamas
Rekomendasi
Sasar Segmen Wisata,...
Sasar Segmen Wisata, KBA Yamaha Marine Luncurkan Mesin Tempel Baru
5 Pernyataan Resmi Purnawirawan...
5 Pernyataan Resmi Purnawirawan TNI-Polri Jamin Keutuhan NKRI
Polemik Masa Penahanan...
Polemik Masa Penahanan di Draf RKUHAP, Kompolnas: Statusnya Nggak Jelas
Berita Terkini
Penampakan Kapal Bantuan...
Penampakan Kapal Bantuan Gaza yang Dirudal Drone Israel Lalu Diselamatkan Malta
1 jam yang lalu
Trump Tegaskan AS Memenangkan...
Trump Tegaskan AS Memenangkan 2 Perang Dunia
1 jam yang lalu
Yaman Serang Pangkalan...
Yaman Serang Pangkalan Udara Israel dengan Rudal Hipersonik, Kebakaran Berkobar di Tamra
2 jam yang lalu
Drone Israel Serang...
Drone Israel Serang Kapal Bantuan Gaza di Perairan Internasional
3 jam yang lalu
Media Israel Bongkar...
Media Israel Bongkar Kebohongan Netanyahu soal Penyebab Kebakaran di Yerusalem
4 jam yang lalu
Netanyahu Menggila,...
Netanyahu Menggila, akan Perluas Perang di Gaza
4 jam yang lalu
Infografis
3 Alasan Ukraina Selalu...
3 Alasan Ukraina Selalu Didukung Barat dalam Melawan Rusia
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved