Rusia Bisa Terseret dalam Perang Israel dan Hizbullah di Lebanon

Sabtu, 29 Juni 2024 - 18:15 WIB
loading...
A A A
Koalisi pimpinan Saudi melancarkan ribuan serangan udara ke Yaman yang gagal mengusir Houthi tetapi mengakibatkan ribuan kematian warga sipil dan krisis kemanusiaan besar.

Houthi menanggapi dengan melemparkan rudal dan pesawat nirawak ke Arab Saudi dan UEA.

"Rusia memiliki hubungan yang sangat baik dengan Saudi di OPEC+," ungkap Patrick Theros, mantan duta besar AS untuk Qatar mengatakan kepada MEE.

Dia menjelaskan, "Dari perspektif Rusia, hal itu membuat Amerika terseret ke dalam perang dengan proksi Iran. Moskow akan bersorak kegirangan, tetapi mereka tidak ingin mengisolasi Riyadh."

Namun, pejabat AS saat ini dan mantan pejabat AS mengatakan jika Israel melancarkan serangan terhadap Hizbullah, hal itu dapat mendorong Rusia mencari cara untuk mendapatkan lebih banyak biaya dari AS.

AS telah mengisyaratkan akan mendukung serangan Israel terhadap Hizbullah dalam beberapa pekan mendatang, MEE mengungkapkan awal bulan ini.

"Rusia tidak ingin mengambil risiko mengasingkan Arab Saudi," ungkap Samuel Ramani, pakar kebijakan luar negeri Rusia di Timur Tengah dan Afrika di Royal United Services Institute, mengatakan kepada MEE.

Dia menekankan, "Namun, serangan Israel terhadap Hizbullah dapat merugikan Iran dan posisi poros perlawanan di Suriah."

Menarik Rusia


Satu-satunya kehadiran angkatan laut Mediterania Rusia adalah di pelabuhan Tartus di Suriah. Rusia sudah mengincar pelabuhan lain di kawasan Timur Tengah.

MEE melaporkan pada Juni bahwa langkah Rusia untuk mengamankan pangkalan angkatan laut Laut Merah di Sudan terus berlanjut.
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2025 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.4111 seconds (0.1#10.24)