Rusia Bisa Terseret dalam Perang Israel dan Hizbullah di Lebanon

Sabtu, 29 Juni 2024 - 18:15 WIB
loading...
A A A
Persenjataan rudal jelajah mereka berisi model-model yang dibuat berdasarkan produksi Iran. “Dua rudal paling menonjol yang dipamerkan Houthi adalah rudal Quds dan rudal al-Mandeb 2,” ungkap Hinz.

Rudal jelajah pada umumnya lebih lambat daripada rudal balistik, tetapi terbang rendah ke tanah, sehingga lebih sulit dideteksi dan lebih akurat karena dapat diarahkan selama penerbangannya.

Rudal ini sangat cocok untuk menyerang target tertentu seperti kapal. "Jika saya adalah Houthi, rudal jelajah supersonik akan menjadi prioritas utama saya," papar Hinz.

Dia menjelaskan, "Dan Rusia memiliki rudal jelajah antikapal supersonik yang cukup bagus."

Hinz mengatakan Rusia dapat memasok rudal antikapal supersonik Kh-31, yang diluncurkan dari udara tetapi dapat diubah menjadi rudal darat dan telah banyak diekspor, termasuk ke Venezuela dan Yaman sebelum perang saudara.

Rusia Bersorak Kegirangan


Kelompok Houthi mulai menyerang kapal-kapal komersial di Laut Merah pada November dalam apa yang mereka sebut sebagai solidaritas dengan warga Palestina yang terkepung di Gaza.

Serangan mereka menjadi tantangan bagi tujuan pemerintahan Presiden AS Joe Biden untuk mencegah meluasnya perang di Gaza.

Serangan Houthi mereda selama bulan suci Ramadan, tetapi ketika pertempuran antara Hizbullah dan Israel meningkat pada bulan Juni, serangan meningkat.

Tutor, kapal milik Yunani, tenggelam pekan lalu setelah diserang kapal nirawak Houthi yang membawa bom.

Pejabat AS mengatakan kapal-kapal Rusia berada di antara kapal-kapal yang cukup dekat untuk menanggapi panggilan darurat Tutor, tetapi tidak melakukannya.
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0993 seconds (0.1#10.140)