Rusia Bisa Terseret dalam Perang Israel dan Hizbullah di Lebanon
loading...
A
A
A
Juga pada Juni, Houthi menyerang kapal milik Ukraina, memaksanya ditarik ke pelabuhan terdekat.
"Ada hubungan antara perang Rusia di Ukraina dan Laut Merah," ungkap Jenderal Frank Mckenzie, purnawirawan komandan Komando Pusat AS, kepada MEE.
"Putin melihat AS bertanggung jawab atas serangan Ukraina terhadap kapal-kapal Rusia di Laut Hitam. Ada kemungkinan dia melihat tindakan di Laut Merah sebagai balasan," ujar dia.
Rusia melihat meluasnya perang di Timur Tengah sebagai peluang mengenakan biaya kepada AS atas dukungannya terhadap Ukraina, tetapi Kremlin dibatasi oleh hubungan diplomatiknya dengan Teluk dan fokus pada pertempuran di Eropa, menurut mantan pejabat dan analis AS.
Rusia bergantung pada negara-negara Teluk yang kaya minyak untuk menunjukkan bahwa mereka tidak terisolasi di panggung dunia.
UEA telah menjadi tujuan utama bagi entitas Rusia yang ingin menghindari sanksi AS, dan Rusia mendukung langkah Arab Saudi bergabung dengan BRICS sebagai tantangan terhadap tatanan dunia yang dipimpin Barat.
Pada bulan Juni, Menteri Luar Negeri Arab Saudi Pangeran Faisal bin Farhan menghadiri pertemuan BRICS di Rusia.
Rusia dan Arab Saudi juga merupakan mitra dalam aliansi energi yang dijuluki OPEC+. Pakar energi mengatakan Arab Saudi telah melakukan sebagian besar upaya berat untuk mendukung harga minyak, dengan menahan produksi, sementara Rusia dan UEA diuntungkan oleh harga yang lebih tinggi dan lebih banyak produksi.
Rusia bergantung pada pendapatan minyak untuk mendanai perangnya di Ukraina.
Arab Saudi dan UEA melancarkan kampanye berdarah melawan Houthi setelah Yaman dilanda perang saudara pada tahun 2014.
"Ada hubungan antara perang Rusia di Ukraina dan Laut Merah," ungkap Jenderal Frank Mckenzie, purnawirawan komandan Komando Pusat AS, kepada MEE.
"Putin melihat AS bertanggung jawab atas serangan Ukraina terhadap kapal-kapal Rusia di Laut Hitam. Ada kemungkinan dia melihat tindakan di Laut Merah sebagai balasan," ujar dia.
Rusia melihat meluasnya perang di Timur Tengah sebagai peluang mengenakan biaya kepada AS atas dukungannya terhadap Ukraina, tetapi Kremlin dibatasi oleh hubungan diplomatiknya dengan Teluk dan fokus pada pertempuran di Eropa, menurut mantan pejabat dan analis AS.
Rusia bergantung pada negara-negara Teluk yang kaya minyak untuk menunjukkan bahwa mereka tidak terisolasi di panggung dunia.
UEA telah menjadi tujuan utama bagi entitas Rusia yang ingin menghindari sanksi AS, dan Rusia mendukung langkah Arab Saudi bergabung dengan BRICS sebagai tantangan terhadap tatanan dunia yang dipimpin Barat.
Pada bulan Juni, Menteri Luar Negeri Arab Saudi Pangeran Faisal bin Farhan menghadiri pertemuan BRICS di Rusia.
Rusia dan Arab Saudi juga merupakan mitra dalam aliansi energi yang dijuluki OPEC+. Pakar energi mengatakan Arab Saudi telah melakukan sebagian besar upaya berat untuk mendukung harga minyak, dengan menahan produksi, sementara Rusia dan UEA diuntungkan oleh harga yang lebih tinggi dan lebih banyak produksi.
Rusia bergantung pada pendapatan minyak untuk mendanai perangnya di Ukraina.
Arab Saudi dan UEA melancarkan kampanye berdarah melawan Houthi setelah Yaman dilanda perang saudara pada tahun 2014.