Aktivitas China di Laut China Selatan Picu Kekhawatiran Krisis Lingkungan

Senin, 27 Mei 2024 - 15:11 WIB
loading...
A A A
Peristiwa terbaru terjadi pada 30 April, ketika kapal CCG menggunakan meriam air terhadap kapal patroli PCG dan kapal patroli perikanan, sehingga menyebabkan kerusakan besar pada keduanya.

Krisis lingkungan hidup di Laut China Selatan mempunyai implikasi geopolitik signifikan. Wilayah ini merupakan ruang geopolitik kompleks, dengan China mengeklaim hampir 90 persen wilayah laut tersebut. Hal ini menyebabkan sengketa wilayah dengan negara-negara pesisir Asia Tenggara dan meningkatkan ketegangan dengan Amerika Serikat.

Degradasi lingkungan hidup, yang sebagian besar disebabkan aktivitas China, menambah lapisan perselisihan tersebut. Hal itu mengancam penghidupan ribuan nelayan dan ketahanan pangan, sehingga berpotensi mengganggu stabilitas kawasan.

Selain itu, taktik China yang menunda negosiasi dengan ASEAN memungkinkan China untuk mengonsolidasikan kepemilikannya di Laut China Selatan, sehingga memperkuat posisinya.

Krisis ini juga berdampak pada lanskap global, menambah perselisihan dan kecurigaan yang sudah ada antara China dan negara-negara lain, serta menambah aspek baru dalam matriks konflik Laut China Selatan yang rumit. Oleh karena itu, krisis lingkungan hidup ini bukan hanya masalah ekologi, namun merupakan masalah geopolitik penting yang memerlukan perhatian dan tindakan internasional yang mendesak.
(mas)
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1613 seconds (0.1#10.140)