Aktivitas China di Laut China Selatan Picu Kekhawatiran Krisis Lingkungan

Senin, 27 Mei 2024 - 15:11 WIB
loading...
A A A
Pemerintah China menegaskan bahwa perairan dangkal dan perairan di sekitarnya adalah "wilayah melekat”, sebagaimana dinyatakan juru bicara Kementerian Luar Negeri China tahun lalu bahwa Beijing memiliki "kedaulatan yang tidak dapat disangkal”.

Menyusul peralihan kendali ke China, Filipina menduga bahwa kapal penangkap ikan China memulai ekstraksi kerang raksasa yang berharga secara besar-besaran dari laguna tengah dangkalan tersebut. Sebuah laporan yang muncul di South China Morning Post (SCMP) pada awal 2016 menunjukkan bahwa citra satelit menunjukkan adanya jaringan parut yang disebabkan baling-baling.

Hal itu terbukti dalam foto terbaru yang menunjukkan 28 terumbu karang di gugusan pulau Spratly dan Paracel—termasuk Scarborough Shoal. Jaringan parut tersebut merupakan akibat dari pemotongan karang yang dilakukan nelayan dengan menggunakan baling-baling yang dipasang pada perahu kecil.

Dalam konferensi pers, ditampilkan beberapa foto yang menggambarkan para nelayan China terlibat dalam aktivitas memanen kerang raksasa secara besar-besaran selama beberapa tahun, seperti dilansir The Associated Press. Namun, menurut pejabat Filipina, kegiatan tersebut tampaknya telah berhenti pada Maret 2019.

"Kerang raksasa terakhir yang kami amati di Bajo de Masinloc adalah kerang raksasa tersebut," kata Komodor Jay Tarriela, juru bicara PCG. Dia menyatakan bahwa kerusakan yang terlihat pada terumbu karang adalah "bukti kelalaian yang tidak dapat disangkal. Mereka tampaknya kurang memerhatikan ekosistem laut."

Konflik Geopolitik di Laut China Selatan


Malaya mengindikasikan bahwa terdapat peningkatan kesepakatan di dalam pemerintahan untuk memulai tuntutan hukum terhadap China atas kerusakan terumbu karang dan fitur-fitur lainnya di Laut China Selatan.

Pada 2013, Manila mengajukan kasus komprehensif ke pengadilan arbitrase di Den Haag, yang menentang legitimasi klaim maritim "sembilan garis putus-putus" China di Laut China Selatan. Pengadilan tersebut sebagian besar memihak Filipina tiga tahun kemudian.

Namun, pemerintah China telah menolak keputusan tersebut dan kemungkinan juga akan menolak permintaan Manila untuk memasukkan Scarborough Shoal ke dalam pemeriksaan lingkungan maritim internasional.

Scarborough Shoal baru-baru ini muncul sebagai titik fokus dalam meningkatnya ketegangan antara China dan Filipina di Laut China Selatan. Hal ini sebagian besar disebabkan upaya CCG untuk memblokir nelayan Filipina memasuki laguna.

Pada September sebelumnya, CCG telah mendirikan pembatas terapung di pintu masuk laguna, yang kemudian dibongkar oleh PCG. Sejak kejadian itu, terjadi beberapa konfrontasi yang melibatkan kapal patroli Filipina dan kapal penangkap ikan.
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
3 Negara yang Senang...
3 Negara yang Senang Jika Amerika Serikat Tinggalkan NATO, Siapa Saja?
Ciptakan 22 Karyawan...
Ciptakan 22 Karyawan Palsu, Manajer HRD Ini Korupsi Rp36,2 Miliar
Jakarta Masuk Puncak...
Jakarta Masuk Puncak Daftar Kota Dunia yang Akan Hadapi Banjir Dahsyat
3 Kebijakan Xi Jinping...
3 Kebijakan Xi Jinping yang Ramah bagi Umat Muslim di China, Salah Satunya Memperkenalkan Sinofikasi Islam
Wapres Filipina Sara...
Wapres Filipina Sara Duterte Susul Ayahnya yang Akan Diadili di Den Haag
Bagaimana Sikap Wapres...
Bagaimana Sikap Wapres Filipina setelah Bapaknya, Eks Presiden Duterte Ditangkap?
Mantan Presiden Filipina...
Mantan Presiden Filipina Duterte Naik Pesawat Menuju Den Haag usai Ditangkap
Perang Dagang Memanas,...
Perang Dagang Memanas, Trump akan Kunjungi China Bulan Depan
Mengapa Duterte Sangat...
Mengapa Duterte Sangat Populer di Filipina dan Dikutuk Barat?
Rekomendasi
Rinnai Indonesia Luncurkan...
Rinnai Indonesia Luncurkan Smart HOB RB-A2660G(B), Dilengkapi Teknologi Automatic Menu
Mobil Dinas Dipakai...
Mobil Dinas Dipakai Mudik Lebaran, Ini Sanksinya
Ketika Prabowo Cari...
Ketika Prabowo Cari Jaksa Agung: Nggak Hadir Ya, Lagi Ngejar-ngejar Orang
Berita Terkini
Mahkamah Internasional...
Mahkamah Internasional Gelar Sidang Terbuka Kewajiban Israel di Wilayah Palestina yang Diduduki
38 menit yang lalu
Bosnia Buru Presiden,...
Bosnia Buru Presiden, Perdana Menteri dan Ketua Parlemen Republika Srpska
1 jam yang lalu
Penjualan Mobil Anjlok,...
Penjualan Mobil Anjlok, Volkswagen akan Produksi Senjata dan Peralatan Militer
2 jam yang lalu
Putin Kunjungi Wilayah...
Putin Kunjungi Wilayah Kursk Rusia, Seru Militer Kalahkan Ukraina Secepatnya
3 jam yang lalu
4 Isi Gencatan Rusia...
4 Isi Gencatan Rusia dan Ukraina yang Diajukan AS, Tidak Ada Perang Selama 30 Hari
3 jam yang lalu
3 Negara yang Senang...
3 Negara yang Senang Jika Amerika Serikat Tinggalkan NATO, Siapa Saja?
4 jam yang lalu
Infografis
3 Kapal Perusak Tipe...
3 Kapal Perusak Tipe 055 China Berlatih di Berbagai Wilayah Laut
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved