Presiden Iran Kecelakaan Helikopter, 8 Negara Tawarkan Bantuan

Senin, 20 Mei 2024 - 09:50 WIB
loading...
Presiden Iran Kecelakaan...
Nasib Presiden Iran Ebrahim Raisi tak jelas setelah kecelakaan helikopter pada hari Minggu. Sudah ada 8 negara yang tawarkan bantuan kepada Iran. Foto/REUTERS
A A A
TEHERAN - Presiden Iran Ebrahim Raisi mengalami kecelakaan helkopter saat cuaca buruk pada hari Minggu. Ketika nasib presiden tidak jelas, ada delapan negara yang menawarkan bantuan.

Helikopter yang membawa Raisi dan pejabat Iran lainnya masih belum ditemukan karena cuaca buruk menghambat pencarian.

Laporan sebelumnya menyebutkan puing-puing terkait kecelakaan tersebut telah ditemukan oleh tim pencarian dan penyelamatan, namun Bulan Sabit Merah Iran membantahnya.

Kecelakaan itu terjadi di wilayah Jolfa di provinsi Azerbaijan Timur, Iran. Menteri Luar Negeri Hossein Amir-Abdollahian juga berada di dalam helikopter tersebut.

Tim pencarian dan penyelamatan sedang menjelajahi daerah pegunungan terpencil meskipun kondisi cuaca buruk dan kabut tebal menyulitkan pencarian.



Sudah ada delapan negara yang mengeluarkan pernyataan keprihatinan dan menawarkan bantuan kepada Iran. Mereka adalah Irak, Kuwait, Qatar, Arab Saudi, Suriah, Rusia, Azerbaijan, dan Turki.

Turki mengonfirmasi pihaknya mengirimkan 32 penyelamat spesialis untuk membantu Iran dalam pencarian helikopter pembawa Presiden Raisi.

“Kami memantau insiden ini dengan cermat, melakukan kontak dan berkoordinasi dengan pihak berwenang Iran, dan kami siap memberikan semua dukungan yang diperlukan,” tulis Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan di X, Senin (20/5/2024).

Erdogan mengatakan dia sangat sedih mendengar berita hilangnya helikopter tersebut.

Pemerintah Rusia mengatakan Moskow akan mengirimkan hampir 50 penyelamat spesialis, sejumlah kendaraan segala medan dan helikopter.

Kementerian Luar Negeri Arab Saudi juga menyampaikan keprihatinan dan menawarkan bantuan kepada Iran.

Apa yang Terjadi dengan Helikopter Raisi?


Televisi pemerintah Iran pertama kali melaporkan pada Minggu sore bahwa kecelakaan terjadi pada helikopter yang membawa Presiden Ebrahim Raisi di wilayah Jolfa.



“Kondisi cuaca buruk dan kabut tebal menyulitkan tim penyelamat untuk mencapai lokasi kecelakaan,” kata salah satu penyiar televisi pemerintah, ketika upaya pencarian besar-besaran berlanjut hingga malam hari.

Kepala Bulan Sabit Merah Iran Pirhossein Koolivand mengatakan kepada televisi pemerintah bahwa lokasi kecelakaan “belum teridentifikasi” dan situasinya masih “sulit”.

Menteri Dalam Negeri Ahmad Vahidi mengatakan helikopter itu “mendarat dengan keras” dalam cuaca buruk dan “sulit menjalin komunikasi” dengan helikopter tersebut.

Konvoi Raisi mencakup tiga helikopter, dan dua lainnya “mencapai tujuan dengan selamat”, kata kantor berita Tasnim.

Raisi mengunjungi provinsi Azerbaijan Timur yang berbatasan dengan Negara Azerbaijan untuk meresmikan proyek bendungan bersama dengan Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev.

Aliyev mengatakan dalam sebuah postingan di X: “Kami sangat terganggu dengan berita tentang sebuah helikopter yang membawa delegasi utama melakukan pendaratan darurat di Iran."

“Doa kami kepada Allah SWT menyertai Presiden Ebrahim Raisi dan delegasi yang menyertainya,” lanjut dia. "Juga menawarkan bantuan apa pun yang diperlukan."

Lebih dari 60 tim penyelamat yang menggunakan anjing pencari dan drone dikirim ke kawasan hutan lindung pegunungan Dizmar dekat kota Varzaghan.

Personel Angkatan Darat, Garda Revolusi dan polisi bergabung dalam pencarian ketika stasiun televisi menayangkan gambar tim Bulan Sabit Merah berjalan mendaki bukit di tengah kabut, dan barisan kendaraan tanggap darurat yang sigap.

Beberapa jam setelah berita tentang “kecelakaan” itu tersiar, jaringan televisi pemerintah menghentikan siaran regulernya dan mulai menayangkan rekaman pertemuan doa besar-besaran yang terjadi di seluruh negeri.

Rekaman langsung juga menunjukkan kerumunan jamaah membacakan doa di Tempat Suci Imam Reza di kota Mashhad, kampung halaman Raisi.
(mas)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1403 seconds (0.1#10.140)