Keluarga Penumpang Frustrasi dengan Teori Lenyapnya MH370: 'Mungkin Ini, Mungkin Itu'...

Kamis, 07 Maret 2024 - 12:09 WIB
loading...
A A A
Dalam kasus MH370, para ahli meyakini tempat peristirahatan terakhirnya berada di wilayah selatan Samudra Hindia yang disebut Seventh Arc (Busur Ketujuh). Namun pencarian seluas 120.000 km persegi tidak membuahkan hasil.

Dulu dan sekarang, Pattiaratchi berpikir pesawat itu akan ditemukan, baik melalui “pencarian khusus” atau “secara tidak sengaja”, misalnya oleh kapal penelitian sains yang mungkin “tiba-tiba menemukan bukti”.

“Tetapi jika Anda tidak mencarinya, Anda tidak akan menemukannya,” tambah Pattiaratchi, yang simulasi komputernya mengenai arus laut dengan tepat memperkirakan bahwa pecahan MH370 akan terdampar di pantai timur Madagaskar dan benua Afrika.

Namun, di manakah pesawat itu berada? Dia meyakini ada di dekat pita satelit Seventh Arc, di sekitar parit dalam selebar 1,5 km, yang dikenal sebagai Broken Ridge. "Itu besar. Medannya sangat terjal," ujarnya.

Dia menganalogikannya dengan negara bagian Tasmania di Australia, yang pulau utamanya mencakup hampir 25.000 mil persegi (64.700 km persegi).

“Bayangkan Anda sedang mencari pesawat (di) pulau yang penuh dengan hutan dan banyak hal lainnya. Dan bayangkan Anda berada di dalam helikopter, 4 km di udara. Tapi mata Anda ditutup,” katanya.

“Pada dasarnya Anda merasakan suara melalui sinyal akustik. Hanya itu yang Anda punya.”

Bagi keluarga yang kehilangan orang yang mereka cintai, yang mereka miliki hanyalah kenangan akan masa-masa bahagia, beserta rasa sakit yang mereka alami.

“Saya rasa tidak ada anggota keluarga yang pernah melupakan hari pertama dan hari-hari setelahnya...apa yang kami lakukan, apa yang kami lalui,” kata Gonzales.

“Sampai saat ini, masih segar dalam ingatan kita ketika mendengar tentang MH370."
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1083 seconds (0.1#10.140)