Keluarga Penumpang Frustrasi dengan Teori Lenyapnya MH370: 'Mungkin Ini, Mungkin Itu'...
loading...
A
A
A
KUALA LUMPUR - Dia baru bekerja di Beijing kurang dari setahun ketika istrinya berencana mengunjunginya.
VPR Nathan, seorang pengawas dan instruktur lalu lintas udara Malaysia, ditugaskan di sub-kantor regional Asia-Pasifik Organisasi Penerbangan Sipil Internasional di Ibu Kota China; Beijing. Dan dia tidak bertemu istrinya, Anne Daisy (56), selama dua bulan.
“Saya akan kembali saat Natal,” kenang pria berusia 67 tahun itu, seperti dikutip Channel News Asia, Kamis (7/3/2024). “Kemudian dia ingin datang dan menghabiskan seminggu di Beijing untuk bersama saya.”
Dia memesan kursi di Malaysia Airlines Penerbangan 370 atau MH370 pada 8 Maret 2014.
Pesawat itu lepas landas dari bandara Kuala Lumpur untuk menuju Beijing, namun tak pernah tiba di tempat tujuan.
“Saya mendapat pesan WhatsApp dari istri saya sebelum dia berangkat. Dia sudah berada di bandara, mengirim pesan dan sebagainya,” kenang Nathan.
“Karena penerbangannya jam 1 pagi, saya rasa saya sudah tidur sebelum pesawat berangkat.”
Dia bangun di pagi hari dan menuju bandara. Ketika dia tiba, informasi penerbangannya tidak ditampilkan. "Staf Malaysia Airlines di sana tidak memiliki informasi apa pun tentang...jam berapa penerbangan itu berangkat," katanya.
“Saya sudah merasa sedikit khawatir ada yang tidak beres. Lalu saya duduk disana, saat itu saya sudah sangat emosional karena...,” lanjut Nathan yang terdiam.
VPR Nathan, seorang pengawas dan instruktur lalu lintas udara Malaysia, ditugaskan di sub-kantor regional Asia-Pasifik Organisasi Penerbangan Sipil Internasional di Ibu Kota China; Beijing. Dan dia tidak bertemu istrinya, Anne Daisy (56), selama dua bulan.
“Saya akan kembali saat Natal,” kenang pria berusia 67 tahun itu, seperti dikutip Channel News Asia, Kamis (7/3/2024). “Kemudian dia ingin datang dan menghabiskan seminggu di Beijing untuk bersama saya.”
Dia memesan kursi di Malaysia Airlines Penerbangan 370 atau MH370 pada 8 Maret 2014.
Pesawat itu lepas landas dari bandara Kuala Lumpur untuk menuju Beijing, namun tak pernah tiba di tempat tujuan.
“Saya mendapat pesan WhatsApp dari istri saya sebelum dia berangkat. Dia sudah berada di bandara, mengirim pesan dan sebagainya,” kenang Nathan.
“Karena penerbangannya jam 1 pagi, saya rasa saya sudah tidur sebelum pesawat berangkat.”
Dia bangun di pagi hari dan menuju bandara. Ketika dia tiba, informasi penerbangannya tidak ditampilkan. "Staf Malaysia Airlines di sana tidak memiliki informasi apa pun tentang...jam berapa penerbangan itu berangkat," katanya.
“Saya sudah merasa sedikit khawatir ada yang tidak beres. Lalu saya duduk disana, saat itu saya sudah sangat emosional karena...,” lanjut Nathan yang terdiam.