5 Teori Liar Hantui Tragedi Lenyapnya MH370 Bersama 239 Orang
loading...
A
A
A
Kesepuluh awak kabin pesawat tersebut semuanya sudah menikah dan memiliki anak, sehingga para penyelidik yakin mereka tidak akan terlibat dalam rencana pembajakan.
Ada dua penumpang Iran di pesawat yang bepergian dengan paspor Italia dan Austria curian, namun nampaknya mereka adalah pencari suaka yang mencoba untuk pergi ke China daripada mengambil alih pesawat tersebut.
Penumpang lain yang bekerja sebagai insinyur penerbangan di sebuah perusahaan penyewaan jet, sempat dianggap sebagai calon pembajak tetapi kemudian diberhentikan.
Salah satu teorinya adalah teroris Rusia membajak pesawat tersebut setelah naik ke Main Equipment Center (MEC) di bawah kabin kelas satu dan mengambil alih pesawat, memalsukan data lokasi dan terbang ke Kazakhstan, tetapi teori ini telah dikesampingkan.
MH370 membawa lebih dari 10.000 kg kargo, termasuk 221 kg baterai lithium-ion, yang dianggap menarik bagi penyelidik Malaysia untuk mencoba mencari tahu apa yang terjadi pada penerbangan tersebut.
Baterai tersebut, yang dapat menyebabkan kebakaran jika terlalu panas dan terbakar, dikirim oleh Motorola dari fasilitas di Bayan Lepas, Malaysia, ke Tianjin, China.
Barang-barang tersebut dikemas berdasarkan pedoman Asosiasi Transportasi Udara Internasional (IATA) namun tidak melalui pemeriksaan keamanan tambahan di Bandara Internasional Kuala Lumpur sebelum dimuat ke dalam pesawat.
Teori lain adalah bahwa baterai tersebut entah bagaimana tercampur dengan lebih dari 4.500 kg manggis—buah tropis yang juga dikirim—menyebabkan pembakaran, namun sebuah laporan mengatakan "sangat tidak mungkin" kedua benda tersebut bersentuhan satu sama lain saat mereka dibungkus dan dalam wadah terpisah.
Dalam teori lain, pemerintah Amerika Serikat dituduh mengganggu komunikasi pesawat sebelum menembak jatuh karena tidak ingin China memiliki peralatan Motorola, namun teori ini juga telah diabaikan.
Ada teori yang menyebutkan bahwa ada penumpang gelap yang menyelinap ke dalam pesawat MH370 dengan tujuan menjatuhkan pesawat.
Ada dua penumpang Iran di pesawat yang bepergian dengan paspor Italia dan Austria curian, namun nampaknya mereka adalah pencari suaka yang mencoba untuk pergi ke China daripada mengambil alih pesawat tersebut.
Penumpang lain yang bekerja sebagai insinyur penerbangan di sebuah perusahaan penyewaan jet, sempat dianggap sebagai calon pembajak tetapi kemudian diberhentikan.
Salah satu teorinya adalah teroris Rusia membajak pesawat tersebut setelah naik ke Main Equipment Center (MEC) di bawah kabin kelas satu dan mengambil alih pesawat, memalsukan data lokasi dan terbang ke Kazakhstan, tetapi teori ini telah dikesampingkan.
3. Teori Kargo Mencurigakan
MH370 membawa lebih dari 10.000 kg kargo, termasuk 221 kg baterai lithium-ion, yang dianggap menarik bagi penyelidik Malaysia untuk mencoba mencari tahu apa yang terjadi pada penerbangan tersebut.
Baterai tersebut, yang dapat menyebabkan kebakaran jika terlalu panas dan terbakar, dikirim oleh Motorola dari fasilitas di Bayan Lepas, Malaysia, ke Tianjin, China.
Barang-barang tersebut dikemas berdasarkan pedoman Asosiasi Transportasi Udara Internasional (IATA) namun tidak melalui pemeriksaan keamanan tambahan di Bandara Internasional Kuala Lumpur sebelum dimuat ke dalam pesawat.
Teori lain adalah bahwa baterai tersebut entah bagaimana tercampur dengan lebih dari 4.500 kg manggis—buah tropis yang juga dikirim—menyebabkan pembakaran, namun sebuah laporan mengatakan "sangat tidak mungkin" kedua benda tersebut bersentuhan satu sama lain saat mereka dibungkus dan dalam wadah terpisah.
Dalam teori lain, pemerintah Amerika Serikat dituduh mengganggu komunikasi pesawat sebelum menembak jatuh karena tidak ingin China memiliki peralatan Motorola, namun teori ini juga telah diabaikan.
4. Teori Penumpang Gelap
Ada teori yang menyebutkan bahwa ada penumpang gelap yang menyelinap ke dalam pesawat MH370 dengan tujuan menjatuhkan pesawat.