Senat Irlandia dengan Suara Bulat Serukan Sanksi Terhadap Israel

Kamis, 29 Februari 2024 - 08:57 WIB
loading...
A A A
Beberapa negara telah menghentikan ekspor senjata ke Israel setelah keputusan Mahkamah Internasional (ICJ) pada bulan Januari, yang memerintahkan pasukan Israel untuk mengambil tindakan untuk mencegah tindakan apa pun yang dapat dikategorikan sebagai genosida.

Beberapa negara termasuk Spanyol, Italia, Belgia, Belanda, dan perusahaan Itochu Jepang menangguhkan transfer senjata ke Israel.

Sementara itu, Senat AS menyetujui rancangan undang-undang untuk mengirimkan bantuan militer senilai USD14 miliar ke Israel pada 13 Februari.

Sejak tahun 2015, Inggris telah memberikan izin ekspor militer ke Israel senilai setidaknya USD599 juta, termasuk komponen untuk pesawat tempur, rudal, tank, teknologi, senjata kecil, dan amunisi, menurut Human Rights Watch.

Inggris menyediakan sekitar 15 persen komponen pesawat pengebom siluman F-35 yang saat ini digunakan di Gaza.

Jerman mengekspor peralatan dan senjata militer senilai lebih dari USD379 juta ke Israel tahun lalu, peningkatan 10 kali lipat sejak tahun 2022.

Setelah serangan Hamas pada 7 Oktober, Jerman menyetujui 185 izin tambahan—28 persen impor senjata Israel berasal dari Jerman.

"Uni Eropa gagal untuk konsisten dalam mengupayakan penerapan hukum internasional dan dengan standar gandanya telah terlibat dalam tindakan kemunafikan dan kegagalan moral," imbuh mosi Senat Irlandia.

“Sementara pembantaian ini terjadi, Uni Eropa ragu-ragu dan memainkan permainan politik terhadap kehidupan rakyat Palestina,” kata Senator Irlandia Lynn Boylan.

“Alih-alih menghabiskan waktu dan upaya serius untuk menyerukan gencatan senjata, kita telah melihat Presiden Komisi Eropa memberikan dukungan tanpa syarat terhadap serangan genosida Netanyahu," paparnya, merujuk pada Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1479 seconds (0.1#10.140)