Korut kepada Trump: Pintu Dialog Masih Terbuka

Jum'at, 25 Mei 2018 - 06:35 WIB
Korut kepada Trump: Pintu Dialog Masih Terbuka
Korut kepada Trump: Pintu Dialog Masih Terbuka
A A A
PYONGYANG - Korea Utara (Korut) mengatakan bahwa pihaknya masih terbuka untuk berbicara dengan Amerika Serikat (AS), terlepas dari ancaman tindakan militer Donald Trump pasca membatalkan pertemuan mereka pada 12 Juni di Singapura.

Pyongyang mendeskripsikan keputusan Presiden AS itu untuk membatalkan pertemuan yang telah dinantikan tersebut sebagai sesuatu yang sangat disesalkan.

"Pengumuman tiba-tiba dari pembatalan pertemuan itu sangat tidak kami duga dan kami tidak dapat menemukan kata yang tepat kecuali sangat disesalkan," kata Kim Kye-gwan, Wakil Menteri Luar Negeri Korut, dalam sebuah pernyataan yang disiarkan oleh kantor berita yang dikelola negara, KCNA.

"Kami kembali menyatakan kepada AS kesediaan kami untuk duduk berhadap-hadapan kapan saja dalam bentuk apa pun untuk menyelesaikan masalah," Kim menambahkan seperti dikutip dari Telegraph, Jumat (25/5/2018).

Presiden AS mengatakan pada hari Kamis mengatakan militer Amerika "siap jika perlu" untuk bereaksi dengan sekutunya jika Korut mengambil "tindakan bodoh atau sembrono".

Sebelumnya Trump juga secara resmi membatalkan pertemuan melalui surat yang dikeluarkan oleh Gedung Putih.

“Kami diberitahu bahwa pertemuan itu diminta oleh Korea Utara, tetapi itu bagi kami sama sekali tidak relevan. Saya sangat ingin berada di sana bersama Anda," tulis Trump.

"Sayangnya, berdasarkan kemarahan yang luar biasa dan permusuhan terbuka yang ditampilkan dalam pernyataan terbaru Anda, saya merasa waktunya tidak tepat pada saat ini untuk mengadakan pertemuan yang telah direncanakan selama ini," imbuhnya.

Trump mengatakan kesempatan yang hilang ini adalah momen yang benar-benar menyedihkan dalam sejarah dan pria berusia 71 tahun itu tampak terbuka untuk mengatur kembali sebuah pembicaraan.

"Jika Anda berubah pikiran berkaitan dengan pertemuan puncak yang paling penting ini, jangan ragu untuk menelepon saya atau menulis surat," katanya.

Tetapi presiden AS juga mengeluarkan ancaman yang jelas: "Anda berbicara tentang kemampuan nuklir Anda, tetapi (nuklir) kami sangat besar dan kuat sehingga saya berdoa kepada Tuhan mereka tidak akan pernah digunakan."

Trump kemudian mengatakan dia telah berbicara dengan James Mattis, Menteri Pertahanan AS, dan para kepala staf gabungan AS, menambahkan bahwa militer AS siap jika diperlukan.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3629 seconds (0.1#10.140)