AS dan Korsel Disebut Latihan Penggal Kepala Pemimpin Korut Kim Jong-un

Jum'at, 05 Januari 2024 - 16:15 WIB
loading...
AS dan Korsel Disebut Latihan Penggal Kepala Pemimpin Korut Kim Jong-un
Tentara AS dan Korea Selatan menggelar latihan bersama di Korsel. Foto/AP
A A A
SEOUL - Militer Korea Selatan (Korsel) dan Amerika Serikat (AS) telah melakukan “latihan pemenggalan kepala” yang bertujuan membunuh Pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong-un.

Pengakuan terang-terangan itu diungkap para pejabat Korea Selatan di televisi Korsel akhir bulan lalu.

“Pengungkapan baru-baru ini bahwa Korea Selatan sedang melakukan apa yang disebut latihan pemenggalan kepala untuk kemungkinan pembunuhan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un menggarisbawahi bagaimana pemerintahan Presiden AS Joe Biden berusaha memulai baku tembak lagi,” papar jurnalis dan aktivis George Koo kepada Sputnik.

Dia menjelaskan, “Latihan ini kadang-kadang dibicarakan di kalangan politisi Korea Selatan, namun komentar Menteri Pertahanan (Menhan) Korea Selatan Shin Won Sik baru-baru ini bahwa pasukan operasi khusus Korea Selatan-AS sedang… melakukan pelatihan (latihan pemenggalan kepala) membuktikan pengakuan publik yang jarang bahwa rencana semacam itu memang ada.”

Menhan Korsel Shin merinci program pembunuhan semacam itu tetap menjadi “pilihan” bagi pasukan Korea Selatan dan Amerika.

“Bagi saya, sepertinya Korea Selatan dan Washington mendapatkan semua skenario yang ditulis dengan buruk dari Hollywood,” papar Koo kepada Sputnik’s Critical Hour pada Kamis (4/1/2024).

Dia menjelaskan, “Akan kacau jika mereka mencobanya, apakah mereka berhasil atau tidak. Itu jelas merupakan deklarasi perang.”



Pembawa acara Wilmer Leon mempertanyakan waktu penerbitan artikel tersebut, dan menyatakan artikel tersebut muncul ketika ketegangan di kawasan tersebut meningkat baru-baru ini.

Koo mengatakan, “Hal itu dilakukan sebagai respons terhadap ancaman Korea Utara dalam retorika saling balas yang akan menyebabkan lebih banyak ketegangan di wilayah tersebut, yang berpotensi memaksa seseorang untuk menekan tombol untuk memulai perang nuklir.”
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1019 seconds (0.1#10.140)