7 Kesalahan Fatal Tentara Israel dalam Menggunaan AI untuk Melawan Hamas

Selasa, 26 Desember 2023 - 16:34 WIB
loading...
A A A
“Cara kerjanya, berdasarkan informasi Israel yang tersedia, adalah sekitar 90% dari seluruh intelijen Israel dikumpulkan di pusat informasi dan pengetahuan ini,” katanya.

Hal ini mencakup segala hal mulai dari intelijen sinyal hingga intelijen manusia, termasuk percakapan dengan orang-orang di lapangan, serta penyadapan dari telepon seluler dan radio, serta citra satelit.

“Ini mencakup seluruh aparat intelijen Israel. Jadi, Anda memiliki (dinas keamanan internal Israel) Shin Bet yang mendukungnya, serta unit 8200, yang merupakan unit yang benar-benar merancang sistem AI ini dan membangunnya di dalam IDF,” kata Cranny-Evans.

Menurut informasi yang tersedia di situs web militer Israel, Unit 8200 adalah unit terbesar dari tiga unit di bawah Direktorat Intelijen Militer, yang bertanggung jawab untuk “mengembangkan dan memanfaatkan alat pengumpulan informasi, menganalisis, memproses, dan membagikan informasi yang dikumpulkan kepada pejabat terkait.”

“Ini adalah unit militer di dalam IDF yang sengaja dikelola oleh orang-orang berusia sekitar 18 hingga awal 20-an. Mereka sengaja mencoba mencari orang-orang yang memiliki keterampilan komputer, pemrograman, dan perangkat lunak yang baik pada usia yang relatif muda,” kata Cranny-Evans.

“Jadi, itu adalah kemampuan internal IDF dibandingkan dengan perusahaan eksternal yang membangunnya.”

4. Masih Proses Uji Coba

7 Kesalahan Fatal Tentara Israel dalam Menggunaan AI untuk Melawan Hamas

Foto/Reuters

Sistem berbasis AI lainnya yang dia ketahui secara pribadi adalah Smart Trigger System, atau Fire Weaver, yang dibuat oleh Rafael Advanced Defense Systems, “sebuah perusahaan Israel yang mengembangkannya di Israel.”

Semua informasi yang dikumpulkan “digunakan untuk menginformasikan Gospel dan Alchemist dan kemungkinan bentuk AI lainnya,” katanya.

“Kemungkinannya adalah bahwa sebenarnya banyak algoritma yang digabungkan menjadi satu keluaran,” katanya, seraya menambahkan bahwa apa yang militer Israel coba lakukan adalah “menggabungkan dan memahami” kecerdasan sistem ini.

Misalnya, algoritma yang memproses sinyal informasi intelijen kemungkinan besar tidak akan mampu memproses citra dari satelit, jelasnya.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0901 seconds (0.1#10.140)