8 Kelemahan China di Samudera Hindia yang Bisa Jadi Ancaman saat Terjadi Perang Taiwan

Jum'at, 15 Desember 2023 - 04:40 WIB
loading...
A A A
Yang kurang jelas adalah bagaimana kerentanan ini mengubah perhitungan Beijing terhadap Taiwan.

Kementerian Pertahanan China tidak menanggapi pertanyaan mengenai posisinya di Samudera Hindia.

Para ahli strategi China menyadari masalah ini tetapi pada akhirnya keputusan apa pun untuk melancarkan aksi militer akan diambil oleh Presiden Xi Jinping, menurut dokumen Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) dan pensiunan perwira.

"Xi telah menginstruksikan PLA untuk siap menginvasi Taiwan pada tahun 2027," kata Direktur Badan Intelijen Pusat A.S. William Burns pada bulan Februari. China telah meningkatkan manuver militer menjelang pemilu di pulau itu pada bulan Januari.

Sejak mengambil alih kekuasaan pada tahun 2013, Xi dan para pemimpin Partai Komunis lainnya telah menekankan pentingnya militer modern yang dapat memproyeksikan kekuatan secara global dan mengamankan jalur perdagangan penting China.

3. Ketergantungan dengan Impor Minyak

8 Kelemahan China di Samudera Hindia yang Bisa Jadi Ancaman saat Terjadi Perang Taiwan

Foto/Reuters

Namun di tengah kekhawatiran akan konflik, beberapa analis mengatakan China akan berjuang untuk melindungi jalur kehidupan ini bahkan ketika kebutuhan energinya meningkat, sehingga membuat perang berkepanjangan atas Taiwan sulit untuk dipertahankan.

China mengimpor 515,65 juta ton minyak mentah dalam 11 bulan hingga November, atau 11,27 juta barel per hari, data resmi menunjukkan, peningkatan tahunan sebesar 12,1%.

Pentagon memperkirakan sekitar 62% minyak China dan 17% impor gas alamnya transit di Selat Malaka dan Laut Cina Selatan, pintu gerbang utama Samudera Hindia.

China bergerak untuk mendiversifikasi pasokan, dengan tiga jaringan pipa dari Rusia, Myanmar dan Kazakhstan menyumbang sekitar 10% dari impor minyak mentahnya pada tahun 2022, menurut data bea cukai dan media pemerintah.

Sanksi Barat terhadap Moskow setelah invasi mereka ke Ukraina juga menyebabkan China menimbun lebih banyak minyak murah dari Rusia, pemasok utamanya.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1595 seconds (0.1#10.140)