Dihujani Roket-roket Gaza, Kota Israel Ini Jadi Kota Hantu

Minggu, 29 Oktober 2023 - 11:31 WIB
loading...
A A A
“Kita harus mengisi kesenjangan perlindungan; membangun pusat ketahanan untuk menanggapi korban kecemasan, yang sebagian besar adalah anak-anak; membantu dunia usaha di kota yang mengalami pukulan ekonomi yang parah dalam setiap putaran konflik dengan Gaza, beberapa di antaranya tidak dapat bertahan hingga konflik berikutnya; mempromosikan program untuk melindungi lingkungan lama; dan menarik perusahaan dan pabrik ke wilayah tersebut,” katanya.

“Untuk melaksanakan semua proyek ini, kami membutuhkan pemerintah bersama kami,” ucapnya.

Pekan lalu, Glam mengirimkan surat kepada Perdana Menteri Benjamin Netanyahu yang menguraikan semua ini.

“Kami tidak meminta belas kasihan atau bantuan, kami meminta apa yang pantas kami dapatkan, dan diharapkan hal itu terjadi sekarang, karena sayangnya, putaran berikutnya sudah dekat,” tambah Glam.

“Ashkelon telah diserang selama 16 tahun. Setiap kali kami berada di bawah serangan rudal dalam setiap operasi atau serangan – atau hanya karena mereka merasa ingin melemparkan rudal ke arah kami. Dan meskipun Ashkelon dianggap sebagai kota yang paling banyak dibom di Israel, kami tidak menerima hak yang sama atas Sderot dan wilayah sekitar Jalur Gaza,” katanya.

Kawasan industri juga lebih kosong dari sebelumnya.

Shmuel Donnerstein, ketua dan pemilik Rav Bariah, produsen pintu lapis baja, mengatakan hanya 100 pekerja yang tiba di pabriknya minggu ini, dari total 580 pekerja.

Peraturan ekonomi darurat, yang mencakup kompensasi bagi pemilik usaha, mencakup komunitas hingga 7 km dari Jalur Gaza. Ashkelon ketinggalan 200 meter sehingga tidak menerima bantuan ini, meskipun sebagian besar kawasan industrinya sebenarnya berada dalam kisaran 7 km.

Donnerstein menyampaikan pesan kepada pemerintah: "Berhentilah bicara berlebihan dan mulailah menunjukkan tindakan."

Pada jam 2 siang, bus menuju Yerusalem berhenti di peron. Kendaraan yang mampu mengangkut hingga 56 penumpang itu berangkat hanya dengan dua orang wanita.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0992 seconds (0.1#10.140)