Lagi, Trump Mengaku Tidak Terima Laporan Rusia Buru Tentara AS

Selasa, 04 Agustus 2020 - 15:20 WIB
loading...
Lagi, Trump Mengaku...
Presiden AS Donald Trump kembali mengaku tidak menerima laporan Rusia memberikan hadiah kepada Taliban untuk membunuh tentara Amerika. Foto/Ilustrasi
A A A
WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump untuk kesekian kalinya kembali memberi pengakuan bahwa dirinya tidak menerima laporan intelijen terkait Rusia memberikan hadiah kepada Taliban untuk membunuh tentara Amerika di Afghanistan.

Pengakuan terbaru dilontarkan Trump dalaam sebuah wawancara dengan situs berita Axios. Dalam kesempatan itu, Trump mengatakan laporan intelijen tentang dugaan pemberian hadiah oleh Rusia kepada Taliban tidak pernah mencapai mejanya.

"Jika itu mencapai meja saya, saya akan melakukan sesuatu tentang (laporan) itu, (laporan) itu tidak pernah mencapai mejaku," kata Trump saat ditanya mengenai laporan tersebut.

"Yah, kami juga memasok senjata ketika mereka berperang dengan Rusia," Trump menunjukkan, merujuk pada keterlibatan Uni Soviet dalam konflik di Afghanistan pada 1979-1989 seperti dilansir dari TASS, Selasa (4/8/2020).

Beberapa pejabat intelijen AS mengatakan informasi bahwa Rusia menawarkan hadiah kepada militan Taliban untuk membunuh para tentara Amerika dimasukkan dalam laporan intelijen untuk Presiden Donald Trump pada akhir Februari.

Terkait laporan tersebut, pada akhir bulan Juli, Trump mengatakan bahwa baik dia ataupun Wakil Presiden AS, Mike Pence tidak pernah diberitahu soal laporan intelijen, yang dikutip oleh New York Times tersebut.

Dia kemudian mengatakan, pihak intelijen telah menjelaskan kepadanya bahwa laporan itu tidak kredibel. Oleh karena itu, jelas Trump, pihak intelijen tidak pernah memberikan briefing dirinya tentang hal ini. (Baca: NYT: Intel AS Sebut Rusia Perintahkan Pembunuhan Tentara Amerika di Afghanistan )

"Intelijen baru saja melaporkan kepada saya bahwa mereka tidak menemukan info ini kredibel dan karenanya tidak melaporkannya kepada saya atau Pence. Mungkin tipuan Rusia yang dibuat-buat, mungkin oleh berita palsu New York Times, yang ingin membuat Partai Republik terlihat buruk," ucap Trump. (Baca: Soal Rusia Buru Tentara AS di Afghanistan, Trump Mengaku Tidak Diberitahu )

Pada awal bulan Juli, Trump kembali memberikan pengakuan serupa. Ia mengaku tidak diberitahu tentang laporan Rusia memberikan hadiah kepada Taliban jika berhasil membunuh tentara Amerika karena banyak pejabat intelijen meragukan kebenarannya. Pengakuan Trump ini bertentangan dengan empat sumber AS dan Eropa serta telah dimasukkan dalam laporan CIA yang dilihat banyak orang pada bulan Mei.

"Kami tidak pernah mendengarnya karena intelijen tidak pernah menemukan mutu laporan itu," katanya kepada Fox Business Network.

"Orang-orang intelijen ... banyak dari mereka tidak percaya sama sekali itu terjadi," imbuhnya. (Baca: Soal Rusia Buru Tentara AS di Afghanistan, Trump Mengaku Tidak Diberitahu )
(ber)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Siapa Massad Boulos?...
Siapa Massad Boulos? Arsitek Kebijakan Donald Trump di Timur Tengah
Pendiri Tentara Bayaran...
Pendiri Tentara Bayaran Blackwater: Militer Rusia Menjadi Lebih Pintar Melawan Senjata AS
Sekutu NATO Mulai Melawan...
Sekutu NATO Mulai Melawan AS, Desak Eropa Ganti Jet Tempur Siluman F-35 dengan Rafale
3 Skenario AS Menginvasi...
3 Skenario AS Menginvasi Panama, Invasi Militer Salah Satu Pilihan Terburuk
Efisiensi, Trump Cabut...
Efisiensi, Trump Cabut Perlindungan Secret Service AS untuk Anak-anak Biden
Perawat AS Masuk Islam...
Perawat AS Masuk Islam usai Lihat Ibu Gaza Gendong Anaknya yang Dibom Israel Masih Ucap Alhamdulillah
Gedung Putih: Kesepakatan...
Gedung Putih: Kesepakatan Damai untuk Akhiri Perang Rusia-Ukraina Tak Pernah Sedekat Ini
30 Negara NATO Cs Akan...
30 Negara NATO Cs Akan Kerahkan Tentara ke Ukraina, Rusia Anggap Hanya Gertakan
Mengapa Rusia Minta...
Mengapa Rusia Minta Jaminan Keamanan selama Perundingan Damai dengan Ukraina?
Rekomendasi
Pangeran William Berencana...
Pangeran William Berencana Usir Andrew dari Kerajaan, Tak Tahan dengan Ulahnya
Korem dan Polda Lampung...
Korem dan Polda Lampung Investigasi Bersama Ungkap Kasus 3 Polisi Polres Way Kanan yang Tewas Ditembak
Siapa Nama Asli Mat...
Siapa Nama Asli Mat Solar? Pemeran Bajaj Bajuri yang Meninggal Dunia
Berita Terkini
Siapa Massad Boulos?...
Siapa Massad Boulos? Arsitek Kebijakan Donald Trump di Timur Tengah
34 menit yang lalu
Pendiri Tentara Bayaran...
Pendiri Tentara Bayaran Blackwater: Militer Rusia Menjadi Lebih Pintar Melawan Senjata AS
45 menit yang lalu
Israel Mulai Bombardir...
Israel Mulai Bombardir Gaza Lagi
1 jam yang lalu
Sekutu NATO Mulai Melawan...
Sekutu NATO Mulai Melawan AS, Desak Eropa Ganti Jet Tempur Siluman F-35 dengan Rafale
2 jam yang lalu
3 Skenario AS Menginvasi...
3 Skenario AS Menginvasi Panama, Invasi Militer Salah Satu Pilihan Terburuk
2 jam yang lalu
Efisiensi, Trump Cabut...
Efisiensi, Trump Cabut Perlindungan Secret Service AS untuk Anak-anak Biden
3 jam yang lalu
Infografis
DK PBB Setujui Resolusi...
DK PBB Setujui Resolusi AS Hentikan Perang Ukraina dan Rusia
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved