10 Sisi Gelap Perang Korea, Salah Satunya 20% Penduduk Korut Meninggal

Sabtu, 02 September 2023 - 05:35 WIB
loading...
A A A
Rencananya adalah menjatuhkan bom atom di Tiongkok dan Korea Utara dan menghalangi pemerintah komunis untuk berpartisipasi dalam perang. Hal ini akan mengubah sejarah sepenuhnya, dan Tiongkok mungkin bukan kekuatan global yang besar saat ini. Namun, Presiden Truman menentangnya. Ia percaya bahwa penggunaan senjata atom akan menjadi preseden yang berbahaya, dan ia tidak mau mengambil risiko perang besar-besaran dengan Tiongkok.

Akibatnya, Truman memecat MacArthur dari jabatannya pada bulan April 1951. Meskipun tindakan MacArthur selama Perang Korea kontroversial, tindakannya taktik agresif membantu membalikkan keadaan perang demi kepentingan pasukan PBB.

3. Pengeboman Hanya Berhenti Ketika Tidak Ada yang Tersisa untuk Dihancurkan

10 Sisi Gelap Perang Korea, Salah Satunya 20% Penduduk Korut Meninggal

Foto/Wikipedia

Salah satu aspek perang yang paling brutal adalah meluasnya penggunaan bom. Seluruh desa hancur, dan warga sipil sering kali terbunuh. Dan pengeboman terus berlanjut hingga tidak ada lagi yang bisa dihancurkan.

Yang paling mengesankan adalah hampir seluruh bangunan Korea Utara hancur. Sejak itu, negara ini berjuang untuk membangun kembali kota-kotanya. Prosesnya berjalan lambat dan sulit, terhambat oleh kurangnya sumber daya dan sanksi internasional.


4. Korea Selatan Membunuh Semua Tersangka Komunis

10 Sisi Gelap Perang Korea, Salah Satunya 20% Penduduk Korut Meninggal

Foto/Wikipedia

Selama perang, Korea Selatan membunuh semua orang yang diduga komunis. Pembantaian tersebut terjadi setelah sekelompok tentara Korea Utara melintasi garis paralel ke-38 dan menyerang Korea Selatan. Komunis mundur dengan masuknya AS ke dalam perang.

Tapi, traumanya masih ada. Selama periode ketika Korea Utara mengambil alih Korea Selatan, banyak orang yang berkolaborasi dengan pemerintah komunis dan juga menjadi simpatisan komunis.

Sebagai tanggapan, pemerintah Korea Selatan membentuk kelompok paramiliter yang terdiri dari ekstremis sayap kanan yang berhasil membunuh sebanyak mungkin orang. komunis semampu mereka Kelompok ini melakukan serangkaian eksekusi massal, menewaskan sekitar 100.000 orang di Korea Selatan yang dicurigai mendukung komunis Utara.

Sebagian besar korban adalah warga sipil tak berdosa yang tidak memiliki hubungan dengan rezim Korea Utara namun mungkin mendukung pasukan Korea Utara ketika mereka menginvasi Korea Selatan. Pembantaian tersebut merupakan momen penting dalam Perang Korea, dan tetap menjadi salah satu episode paling brutal dalam sejarah baru-baru ini. . Omong-omong, AS juga terlibat dalam beberapa pembantaian terhadap warga sipil Korea Utara.

5. Seoul Adalah Kota Komunis selama Beberapa Bulan

10 Sisi Gelap Perang Korea, Salah Satunya 20% Penduduk Korut Meninggal

Foto/Wikipedia

Seoul adalah kota komunis ketika direbut oleh Korea Utara. Negara ini tetap berada di bawah kendali komunis sampai AS mulai mengebom pasukan Korea Utara. Setelah serangan balik yang berhasil dilakukan pasukan Perserikatan Bangsa-Bangsa, kota itu direbut kembali hanya beberapa bulan kemudian.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1893 seconds (0.1#10.140)