10 Sisi Gelap Perang Korea, Salah Satunya 20% Penduduk Korut Meninggal
loading...
A
A
A
SEOUL - Perang Korea merupakan salah satu pertempuran yang terkenal di dunia. Sama seperti perang pada umumnya, perang tersebut memiliki banyak sisi gelap yang mengerikan.
Namun demikian, kebanyakan orang memiliki beberapa informasi dasar, tetapi ada alasan bagus mengapa hal itu diingat sebagai “Perang yang Terlupakan.” Ini karena perang ini adalah salah satu perang yang paling sedikit dibicarakan dalam sejarah di banyak negara.
Namun, perang ini berlangsung selama tiga tahun dan mengakibatkan kematian lebih dari 34.000 tentara Amerika. Perang ini sepenuhnya dibayangi oleh Perang Dunia II dan Perang Vietnam—dan ada banyak rahasia kelam seputar perang ini yang tidak diketahui oleh kebanyakan orang.
Foto/Wikipedia
Melansir List Verse, pada awal tahun 1950-an, Amerika Serikat menjatuhkan 635.000 ton bom dan 32.557 ton napalm di Korea Utara. Serangan ini dianggap sebagai serangan besar-besaran yang akan membuat Korea Utara (Korut) tidak memiliki industri atau kota yang dapat bertahan.
Faktanya, tujuannya adalah menjadikan Korea Utara sebagai gurun yang tidak memungkinkan adanya kehidupan. Kampanye pengeboman yang intens ini disahkan oleh Presiden AS Harry Truman dan dilakukan oleh Jenderal Curtis Le May. Menurut Le May, pemboman tersebut sangat parah sehingga 20% penduduk Korea Utara meninggal.
Bom tersebut menghancurkan ratusan ribu rumah dan membunuh jutaan warga sipil. Rencananya adalah meninggalkan wilayah Korea Utara tanpa peluang untuk memasok kebutuhan pokok, mendirikan industri, atau mengembangkan pertanian—dan AS hampir berhasil.
Selain kehancuran fisik, pemboman tersebut juga menyebabkan kerusakan psikologis yang telah berlangsung selama beberapa generasi. Saat ini, pemerintah Korea Utara masih menanamkan ketakutan pada penduduknya dengan mengingat serangan Amerika. Hal ini memungkinkan pemerintah Korea Utara untuk tetap kuat setelah lebih dari tujuh dekade.
Foto/Wikipedia
Saat pecahnya Perang Korea, Jenderal Douglas MacArthur diangkat menjadi komandan pasukan PBB. Dia adalah seorang jenderal yang sangat dihormati yang telah bertugas dalam Perang Dunia II dengan prestasi dan kehormatan tertinggi.
Dia dikenal karena taktik agresif dan kemauannya untuk menggunakan segala cara yang diperlukan untuk menang. Pada bulan September 1950, MacArthur melancarkan serangan berani yang mendorong tentara Korea Utara kembali melewati garis paralel ke-38. Ketika pasukan PBB maju, MacArthur mulai mempertimbangkan penggunaan bom atom untuk mengakhiri perang dan mencegah Tiongkok terlibat lebih jauh.
Namun demikian, kebanyakan orang memiliki beberapa informasi dasar, tetapi ada alasan bagus mengapa hal itu diingat sebagai “Perang yang Terlupakan.” Ini karena perang ini adalah salah satu perang yang paling sedikit dibicarakan dalam sejarah di banyak negara.
Namun, perang ini berlangsung selama tiga tahun dan mengakibatkan kematian lebih dari 34.000 tentara Amerika. Perang ini sepenuhnya dibayangi oleh Perang Dunia II dan Perang Vietnam—dan ada banyak rahasia kelam seputar perang ini yang tidak diketahui oleh kebanyakan orang.
Berikut adalah 10 fakta gelap tentang Perang Korea.
1. 20% Penduduk Korea Utara Meninggal selama Perang
Foto/Wikipedia
Melansir List Verse, pada awal tahun 1950-an, Amerika Serikat menjatuhkan 635.000 ton bom dan 32.557 ton napalm di Korea Utara. Serangan ini dianggap sebagai serangan besar-besaran yang akan membuat Korea Utara (Korut) tidak memiliki industri atau kota yang dapat bertahan.
Faktanya, tujuannya adalah menjadikan Korea Utara sebagai gurun yang tidak memungkinkan adanya kehidupan. Kampanye pengeboman yang intens ini disahkan oleh Presiden AS Harry Truman dan dilakukan oleh Jenderal Curtis Le May. Menurut Le May, pemboman tersebut sangat parah sehingga 20% penduduk Korea Utara meninggal.
Bom tersebut menghancurkan ratusan ribu rumah dan membunuh jutaan warga sipil. Rencananya adalah meninggalkan wilayah Korea Utara tanpa peluang untuk memasok kebutuhan pokok, mendirikan industri, atau mengembangkan pertanian—dan AS hampir berhasil.
Selain kehancuran fisik, pemboman tersebut juga menyebabkan kerusakan psikologis yang telah berlangsung selama beberapa generasi. Saat ini, pemerintah Korea Utara masih menanamkan ketakutan pada penduduknya dengan mengingat serangan Amerika. Hal ini memungkinkan pemerintah Korea Utara untuk tetap kuat setelah lebih dari tujuh dekade.
2. AS Akan Melakukan Nuklir terhadap Tiongkok dan Korea Utara
Foto/Wikipedia
Saat pecahnya Perang Korea, Jenderal Douglas MacArthur diangkat menjadi komandan pasukan PBB. Dia adalah seorang jenderal yang sangat dihormati yang telah bertugas dalam Perang Dunia II dengan prestasi dan kehormatan tertinggi.
Dia dikenal karena taktik agresif dan kemauannya untuk menggunakan segala cara yang diperlukan untuk menang. Pada bulan September 1950, MacArthur melancarkan serangan berani yang mendorong tentara Korea Utara kembali melewati garis paralel ke-38. Ketika pasukan PBB maju, MacArthur mulai mempertimbangkan penggunaan bom atom untuk mengakhiri perang dan mencegah Tiongkok terlibat lebih jauh.