Gembong Narkoba Paling Berbahaya di Dunia Divonis 45 Tahun Penjara

Rabu, 09 Agustus 2023 - 05:33 WIB
loading...
A A A


Tetapi Hakim Distrik AS Dora Irizarry, mengingat masa kecilnya sendiri di kompleks perumahan South Bronx yang katanya dirusak dengan perdagangan narkoba dan kekerasan, mengatakan kepada gembong narkoba itu bahwa lingkungan bukanlah alasan.

"Orang-orang yang tumbuh dalam komunitas ini yang memiliki kemauan dan keinginan untuk keluar darinya," katanya, menambahkan bahwa Usuga memiliki kesempatan untuk meninggalkan kehidupan ini

"Dan Anda tidak melakukannya," cetusnya.

Selama beberapa dekade, hampir setiap kehidupan Kolombia telah tersentuh oleh konflik multipihak di negara itu. Campuran gerilyawan sayap kiri, kelompok paramiliter sayap kanan, penyelundup narkoba, dan kelompok penjahat lainnya telah berperang untuk menguasai wilayah pegunungan di negara itu.

Menurut data dari Unit Korban Kolombia, aksi kekerasan telah merenggut nyawa lebih dari 1 juta orang, dan membuat jutaan lainnya terpaksa mengungsi, hilang, dan terluka. Pemerintah Kolombia telah berusaha untuk menandatangani perjanjian damai dengan kelompok bersenjata tetapi berjuang untuk mengkonsolidasikan perdamaian dalam konflik yang kompleks yang berakar pada kemiskinan pedesaan dan kurangnya kesempatan.

Usuga bersekutu dengan pejuang sayap kiri dan kanan dan akhirnya bergabung dengan Klan Teluk, yang dikenal sebagai salah satu kekuatan Kolombia yang paling kuat dan brutal. Dia adalah gembong yang paling dicari di Kolombia sebelum penangkapannya pada tahun 2021, dan telah didakwa di AS sejak 2009.

Klan Teluk, juga dikenal sebagai Pasukan Bela Diri Gaitanis Kolombia, memegang kekuasaan di daerah yang kaya dengan rute penyelundupan narkoba, senjata, dan migran. Membanggakan persenjataan kelas militer dan ribuan anggota, kelompok tersebut telah memerangi geng saingan, kelompok paramiliter, dan otoritas Kolombia.

Klan itu membiayai pemerintahannya dengan mengenakan "pajak" pada kokain yang diproduksi, disimpan, atau diangkut melalui wilayahnya. (Sebagai bagian dari kesepakatan pembelaannya, dia setuju untuk kehilangan USD216 juta.)

"Dalam pekerjaan militer, pembunuhan dilakukan," kata Usuga, melalui juru bahasa pengadilan, saat mengaku bersalah.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0910 seconds (0.1#10.140)