Pemimpin Kudeta Niger Deklarasikan Dirinya sebagai Presiden

Sabtu, 29 Juli 2023 - 02:08 WIB
loading...
A A A
Dia berargumen pemerintah telah gagal memberi rakyat Niger “sekilas jalan keluar nyata dari krisis.”

“Realitas keras ketidakamanan di Niger, yang dialami oleh pasukan pertahanan kita dan populasi pekerja keras, dengan jumlah korban tewas, pemindahan, penghinaan, dan frustrasi, mengingatkan kita setiap hari akan kenyataan pahit ini,” ujar Tchiani.

Dia juga mengkritik kurangnya kerjasama dengan junta Mali dan Burkina Faso dalam memerangi pemberontakan di wilayah tersebut.

Bazoum terpilih dalam transisi kekuasaan demokratis pertama Niger pada 2021, setelah bertahun-tahun kekacauan politik.

Bekas jajahan Prancis itu telah mengalami lima kali perebutan kekuasaan sejak merdeka pada 1960.

Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov mengkritik kudeta pada Kamis sebagai "tindakan anti-konstitusional."

Dia bergabung dengan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken dan Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres dalam mengutuk perubahan kekuasaan yang "tidak dapat diterima".
(sya)
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1094 seconds (0.1#10.140)