Mantan Pemain Manchester City Mikhail KavelashviliTerpilih Sebagai Presiden Georgia
loading...
Mikhail Kavelashvili, mantan pemain Manchester City, terpilih sebagai presiden Georgia. Foto/X/@OlgaBazova
A
A
A
MOSKOW - Parlemen Georgia telah memilih untuk menunjuk mantan pemain Manchester City Mikhail Kavelashvili, yang partainya merupakan anggota koalisi yang berkuasa, sebagai presiden baru negara tersebut.
Pencalonan Kavelashvili telah didukung oleh 224 anggota parlemen dari 300 anggota parlemen. Pria berusia 53 tahun itu adalah satu-satunya kandidat yang dipertimbangkan.
Georgia adalah republik parlementer, di mana perdana menteri dan pemerintah memegang kekuasaan eksekutif, sementara peran presiden bersifat seremonial.
Oposisi pro-UE, yang telah memprotes sejak partai Impian Georgia yang berkuasa memperoleh kemenangan telak dalam pemilihan parlemen pada bulan Oktober, telah mengatakan bahwa mereka menolak untuk mengakui hasil pemilihan presiden.
Para demonstran, yang membawa bendera Georgia dan Uni Eropa, mulai berkumpul di pusat ibu kota pada pagi hari. Mereka terdengar meneriakkan, “Salome! Salome!,” yang merupakan nama presiden Georgia yang pro-Barat, Salome Zourabichvili.
Zourabichvili mengatakan kepada Radio France Internationale awal minggu ini bahwa dia tidak berniat meninggalkan istana presiden meskipun masa jabatannya secara resmi berakhir pada hari Senin. “Ketika seorang presiden baru dipilih secara sah melalui pemilihan umum, saya dengan senang hati akan menyerahkan kursi saya kepadanya,” katanya.
Ini adalah pertama kalinya presiden Georgia dipilih oleh anggota parlemen, bukan melalui pemungutan suara rakyat.
Kavelashvili dulunya adalah anggota Partai Impian Georgia sebelum bergabung dengan Partai Rakyat yang baru dibentuk pada musim panas 2022. Partai tersebut, yang sekarang memiliki delapan kursi di parlemen, merupakan bagian dari koalisi yang berkuasa.
Sebelum menjadi politisi, Kavelashvili menikmati karier yang sukses sebagai pemain sepak bola. Ia pernah bermain untuk Manchester City, Dinamo Tbilisi, Spartak Vladikavkaz, dan beberapa klub Swiss, termasuk Basel dan Grasshoppers Zurich, dengan total 166 gol. Striker ini juga memiliki 46 caps dan 9 gol untuk tim nasional Georgia.
Pencalonan Kavelashvili telah didukung oleh 224 anggota parlemen dari 300 anggota parlemen. Pria berusia 53 tahun itu adalah satu-satunya kandidat yang dipertimbangkan.
Georgia adalah republik parlementer, di mana perdana menteri dan pemerintah memegang kekuasaan eksekutif, sementara peran presiden bersifat seremonial.
Oposisi pro-UE, yang telah memprotes sejak partai Impian Georgia yang berkuasa memperoleh kemenangan telak dalam pemilihan parlemen pada bulan Oktober, telah mengatakan bahwa mereka menolak untuk mengakui hasil pemilihan presiden.
Para demonstran, yang membawa bendera Georgia dan Uni Eropa, mulai berkumpul di pusat ibu kota pada pagi hari. Mereka terdengar meneriakkan, “Salome! Salome!,” yang merupakan nama presiden Georgia yang pro-Barat, Salome Zourabichvili.
Zourabichvili mengatakan kepada Radio France Internationale awal minggu ini bahwa dia tidak berniat meninggalkan istana presiden meskipun masa jabatannya secara resmi berakhir pada hari Senin. “Ketika seorang presiden baru dipilih secara sah melalui pemilihan umum, saya dengan senang hati akan menyerahkan kursi saya kepadanya,” katanya.
Ini adalah pertama kalinya presiden Georgia dipilih oleh anggota parlemen, bukan melalui pemungutan suara rakyat.
Kavelashvili dulunya adalah anggota Partai Impian Georgia sebelum bergabung dengan Partai Rakyat yang baru dibentuk pada musim panas 2022. Partai tersebut, yang sekarang memiliki delapan kursi di parlemen, merupakan bagian dari koalisi yang berkuasa.
Sebelum menjadi politisi, Kavelashvili menikmati karier yang sukses sebagai pemain sepak bola. Ia pernah bermain untuk Manchester City, Dinamo Tbilisi, Spartak Vladikavkaz, dan beberapa klub Swiss, termasuk Basel dan Grasshoppers Zurich, dengan total 166 gol. Striker ini juga memiliki 46 caps dan 9 gol untuk tim nasional Georgia.
(ahm)
Lihat Juga :
