Malu Ikut dalam Skandal Darurat Militer 6 Jam, Mantan Menhan Korea Selatan Coba Bunuh Diri

Rabu, 11 Desember 2024 - 14:42 WIB
loading...
Malu Ikut dalam Skandal...
Kim Yong-hyun, mantan menhan Korea Selatan, berupaya bunuh diri di tahanan. Foto/X/@imurpartha
A A A
SEOUL - Mantan Menteri Pertahanan Korea Selatan Kim Yong-hyun telah berupaya mengakhiri hidupnya sendiri saat dalam tahanan.

Seperti diungkapkan kepala lembaga pemasyarakatan negara itu pada hari Rabu, upaya percobaan bunuh diri itu terjadi saat krisis politik akibat pernyataan singkat darurat militer Korea Selatan terus meningkat.

Secara terpisah, polisi Korea Selatan menggerebek kantor kepresidenan pada hari Rabu, seorang pejabat keamanan presiden mengonfirmasi kepada CNN, sebagai bagian dari penyelidikan yang meluas terhadap pernyataan darurat militer Presiden Yoon Suk Yeol yang mengejutkan namun berumur pendek yang memicu kemarahan publik yang meluas di negara itu.

Yoon telah dilarang meninggalkan negara itu saat jaksa mempertimbangkan kemungkinan tuduhan pemberontakan dan anggota parlemen oposisi terus berupaya untuk memakzulkannya, dalam apa yang telah menjadi pertikaian politik yang mengejutkan di Korea Selatan selama seminggu terakhir.

Mantan Menteri Pertahanan Kim ditahan di ibu kota Seoul pada hari Minggu, menjadi tokoh pertama yang ditahan terkait kasus tersebut. Ia diduga merekomendasikan penerapan darurat militer dan mengundurkan diri sebagai menteri pertahanan pada hari Kamis.

Shin Yong-hae, komisaris jenderal Lembaga Pemasyarakatan Korea, mengatakan Kim melakukan percobaan pembunuhan terhadap dirinya sebelum surat perintah penangkapan resmi dikeluarkan Selasa malam.

Berbicara kepada para legislator di Majelis Nasional, Shin mengatakan insiden itu terjadi di kamar mandi. Ketika seorang petugas pemasyarakatan membuka pintu kamar mandi, Kim menyerah, imbuh Shin.



"Ia telah dipindahkan ke ruang isolasi dan tidak memiliki masalah kesehatan," kata Shin, dilansir CNN.

Insiden itu terjadi lebih dari seminggu setelah Presiden Yoon mengumumkan darurat militer dalam pidato televisi yang tidak diumumkan pada 3 Desember malam, menuduh partai oposisi utama bersimpati dengan Korea Utara dan melakukan "kegiatan anti-negara." Adegan dramatis dari malam itu menunjukkan pasukan keamanan menerobos jendela di Majelis Nasional untuk mencoba dan mencegah para legislator berkumpul.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1065 seconds (0.1#10.140)