Rusia Tuding Inggris Terlibat dalam Serangan Jembatan Crimea
loading...
A
A
A
NEW YORK - Badan intelijen Inggris kemungkinan memainkan peran yang cukup besar dalam menyiapkan panggung untuk serangan pesawat tak berawak Ukraina di Jembatan Crimea. Serangan itu merenggut nyawa dua warga sipil.
Hal itu diungkapkan Dmitry Polyansky, Wakil Perwakilan tetap Rusia untuk PBB.
Pernyataannya muncul setelah Komite Antiteroris Nasional Rusia (NAK) menuduh Kiev melakukan "serangan teroris" pada jembatan penghubung utama antara Semenanjung Crimea dan daratan negara itu, yang katanya melibatkan dua drone permukaan laut.
Meskipun tidak merusak penyangga jembatan, serangan itu menyebabkan runtuhnya sebagian dari satu bagian jalan raya dan menewaskan sepasang suami istri dari Wilayah Belgorod, melukai putri mereka yang berusia 14 tahun.
Berbicara pada pengarahan Dewan Keamanan PBB tentang Ukraina, Polyansky mengecam "rezim Kiev" atas serangan itu, sementara menyatakan mungkin ada keterlibatan Barat.
“Kami belum memahami sejauh mana dinas intelijen Barat, khususnya Inggris, terlibat dalam persiapan dan pelaksanaan serangan ini: terlalu banyak yang menunjuk ke sana,” katanya seperti disitir dari Russia Today, Selasa (18/7/2023).
Inggris telah menolak tuduhan itu. Seorang juru bicara Kementerian Luar Negeri Inggris menyebutnya sebagai spekulasi tak berdasar yang tidak pantas ditanggapi, seperti dikutip Reuters.
Diplomat Rusia itu menambahkan bahwa dia belum mendengar kecaman apa pun atas tindakan yang disebutnya sebagai aksi terorisme dari para pendukung Kiev di Barat.
Hal itu diungkapkan Dmitry Polyansky, Wakil Perwakilan tetap Rusia untuk PBB.
Pernyataannya muncul setelah Komite Antiteroris Nasional Rusia (NAK) menuduh Kiev melakukan "serangan teroris" pada jembatan penghubung utama antara Semenanjung Crimea dan daratan negara itu, yang katanya melibatkan dua drone permukaan laut.
Meskipun tidak merusak penyangga jembatan, serangan itu menyebabkan runtuhnya sebagian dari satu bagian jalan raya dan menewaskan sepasang suami istri dari Wilayah Belgorod, melukai putri mereka yang berusia 14 tahun.
Berbicara pada pengarahan Dewan Keamanan PBB tentang Ukraina, Polyansky mengecam "rezim Kiev" atas serangan itu, sementara menyatakan mungkin ada keterlibatan Barat.
“Kami belum memahami sejauh mana dinas intelijen Barat, khususnya Inggris, terlibat dalam persiapan dan pelaksanaan serangan ini: terlalu banyak yang menunjuk ke sana,” katanya seperti disitir dari Russia Today, Selasa (18/7/2023).
Inggris telah menolak tuduhan itu. Seorang juru bicara Kementerian Luar Negeri Inggris menyebutnya sebagai spekulasi tak berdasar yang tidak pantas ditanggapi, seperti dikutip Reuters.
Diplomat Rusia itu menambahkan bahwa dia belum mendengar kecaman apa pun atas tindakan yang disebutnya sebagai aksi terorisme dari para pendukung Kiev di Barat.