7 Negara Mayoritas Muslim Bekas Jajahan Inggris, 2 di Antaranya Tetangga Indonesia
loading...
A
A
A
JAKARTA - Sedikitnya ada tujuh negara mayoritas muslim yang pernah dijajah Inggris. Sebagian besar negara tersebut berada di benua Asia.
Inggris merupakan negara koloni terbesar yang telah menjajah sebanyak 115 negara di dunia. Salah satu taktik yang digunakan untuk melanggengkan penjajahan adalah memperalat orang-orang lokal.
Dari tujuh negara mayoritas muslim yang pernah dijajah Inggris, dua di antaranya adalah tetangga Indonesia. Berikut daftarnya.
Brunei Darussalam menjadi salah satu negara yang pernah dijajah Inggris. Negara tetangga Indonesia ini dijajah selama kurang lebih 96 tahun, mulai dari 1888 hingga 1984. Kala itu, pihak Inggris datang dengan memanfaatkan konflik antara Spanyol dan Brunei.
Sesampainya di Brunei, tentara Inggris; James Brooke, berhasil melerai kedua pihak yang bertikai dan dia kemudian diangkat menjadi Gubernur Sarawak. Niat buruk Inggris pun terendus hingga akhirnya terjadi pertempuran dengan Brunei.
Karena kalah di medan tempur, Brunei harus menandatangani perjanjian dengan Inggris pada tahun 1888 untuk perlindungan.
Namun, selama dijajah Inggris, Brunei mengalami berbagai kerugian. Terutama penyebaran wabah penyakit kolera hingga larangan penyebaran agama Islam.
Negeri Piramida juga pernah dijajah Inggris. Sejak 1882, Inggris telah menguasai sebagian daerah Mesir tanpa otoritas hukum hingga menjadikannya wilayah protektorat.
Namun Mesir berhasil mendesak Inggris dengan meminta kebebasan, sehingga pada 21 Februari 1922 Inggris pun memberikan kemerdekaan secara de facto kepada negeri seribu menara tersebut. Tetapi, Inggris tetap memberikan pengaruh sistem politik hingga tahun 1956.
Negara yang berada di antara Asia Selatan dan Asia Tengah ini juga pernah dijajah Inggris. Afghanistan tercatat menjadi cengkeraman Inggris sejak abad ke 19.
Kala itu Inggris berupaya untuk melindungi India dari Rusia dengan melakukan pendekatan kepada wilayah Afghanistan.
Upaya pendekatan tersebut tidak berjalan mulus, bahkan mereka mengalami perang sebanyak tiga kali berturut-turut. Atas tekad kuatnya untuk keluar dari penjajahan, Afghanistan pun berhasil menang dan menjadi negara yang berdaulat.
Inggris merupakan negara koloni terbesar yang telah menjajah sebanyak 115 negara di dunia. Salah satu taktik yang digunakan untuk melanggengkan penjajahan adalah memperalat orang-orang lokal.
7 Negara Mayoritas Muslim Bekas Jajahan Inggris
Dari tujuh negara mayoritas muslim yang pernah dijajah Inggris, dua di antaranya adalah tetangga Indonesia. Berikut daftarnya.
1. Brunei Darussalam
Brunei Darussalam menjadi salah satu negara yang pernah dijajah Inggris. Negara tetangga Indonesia ini dijajah selama kurang lebih 96 tahun, mulai dari 1888 hingga 1984. Kala itu, pihak Inggris datang dengan memanfaatkan konflik antara Spanyol dan Brunei.
Sesampainya di Brunei, tentara Inggris; James Brooke, berhasil melerai kedua pihak yang bertikai dan dia kemudian diangkat menjadi Gubernur Sarawak. Niat buruk Inggris pun terendus hingga akhirnya terjadi pertempuran dengan Brunei.
Karena kalah di medan tempur, Brunei harus menandatangani perjanjian dengan Inggris pada tahun 1888 untuk perlindungan.
Namun, selama dijajah Inggris, Brunei mengalami berbagai kerugian. Terutama penyebaran wabah penyakit kolera hingga larangan penyebaran agama Islam.
2. Mesir
Negeri Piramida juga pernah dijajah Inggris. Sejak 1882, Inggris telah menguasai sebagian daerah Mesir tanpa otoritas hukum hingga menjadikannya wilayah protektorat.
Namun Mesir berhasil mendesak Inggris dengan meminta kebebasan, sehingga pada 21 Februari 1922 Inggris pun memberikan kemerdekaan secara de facto kepada negeri seribu menara tersebut. Tetapi, Inggris tetap memberikan pengaruh sistem politik hingga tahun 1956.
3. Afghanistan
Negara yang berada di antara Asia Selatan dan Asia Tengah ini juga pernah dijajah Inggris. Afghanistan tercatat menjadi cengkeraman Inggris sejak abad ke 19.
Kala itu Inggris berupaya untuk melindungi India dari Rusia dengan melakukan pendekatan kepada wilayah Afghanistan.
Upaya pendekatan tersebut tidak berjalan mulus, bahkan mereka mengalami perang sebanyak tiga kali berturut-turut. Atas tekad kuatnya untuk keluar dari penjajahan, Afghanistan pun berhasil menang dan menjadi negara yang berdaulat.