Ibarat Bernyawa 7, Wanita Ini Hampir Meninggal Berkali-kali
loading...
A
A
A
LONDON - Seorang wanita asal Inggris bercerita bahwa dirinya hampir meninggal pada tujuh kesempatan terpisah.
Ibarat bernyawa tujuh, Shona Hirons, yang tinggal di Portishead, Somerset, telah berbagi apa yang telah dipelajarinya dari pengalaman tidak biasa tersebut.
Shona baru saja menginjak usia 50 tahun tetapi telah menderita stroke ringan, lubang di jantung, kecelakaan sepeda yang hampir fatal, kanker, covid-19, pneumonia, dan meningitis bakteri.
Cobaan berkali-kali itu telah memberinya pelajaran untuk tetap optimistis dalam menjalani hidup. Tapi, dia juga merasa semua yang dia alami adalah peringatan keras dari Tuhan.
"Menurut saya, peristiwa ini adalah hal terbaik yang pernah terjadi pada saya. Saya mendapat peringatan keras," kata Shona.
“Saya bertanya pada diri sendiri: ‘Jika hari ini adalah hari terakhir hidup saya, apakah saya akan bahagia dengan apa yang telah saya capai?’ dan jawabannya adalah sama sekali tidak. Peristiwa itu membuat saya merenung dan menyadari bahwa saya telah diberi kesempatan lain dalam hidup," paparnya.
“Saya akhirnya akan mulai menjalaninya dan berfokus pada apa yang saya inginkan, bukan apa yang diharapkan orang lain dari saya. Saya telah mengubah karier saya, saya menjadi orang yang jauh lebih positif dan percaya diri akhir-akhir ini," imbuh dia, yang dikutip dari The Mirror, Jumat (3/1/2024).
“Peristiwa itu mengajarkan saya untuk mencintai hidup dan bersikap baik kepada diri sendiri setiap hari—sesuatu yang sebelumnya sangat saya perjuangkan," lanjut Shona.
Shona menderita stroke ringan pada usia 22 tahun, diikuti dengan penemuan lubang di jantungnya pada usia 32 tahun, yang harus dioperasi terbuka untuk memperbaikinya.
Ibarat bernyawa tujuh, Shona Hirons, yang tinggal di Portishead, Somerset, telah berbagi apa yang telah dipelajarinya dari pengalaman tidak biasa tersebut.
Shona baru saja menginjak usia 50 tahun tetapi telah menderita stroke ringan, lubang di jantung, kecelakaan sepeda yang hampir fatal, kanker, covid-19, pneumonia, dan meningitis bakteri.
Cobaan berkali-kali itu telah memberinya pelajaran untuk tetap optimistis dalam menjalani hidup. Tapi, dia juga merasa semua yang dia alami adalah peringatan keras dari Tuhan.
"Menurut saya, peristiwa ini adalah hal terbaik yang pernah terjadi pada saya. Saya mendapat peringatan keras," kata Shona.
“Saya bertanya pada diri sendiri: ‘Jika hari ini adalah hari terakhir hidup saya, apakah saya akan bahagia dengan apa yang telah saya capai?’ dan jawabannya adalah sama sekali tidak. Peristiwa itu membuat saya merenung dan menyadari bahwa saya telah diberi kesempatan lain dalam hidup," paparnya.
“Saya akhirnya akan mulai menjalaninya dan berfokus pada apa yang saya inginkan, bukan apa yang diharapkan orang lain dari saya. Saya telah mengubah karier saya, saya menjadi orang yang jauh lebih positif dan percaya diri akhir-akhir ini," imbuh dia, yang dikutip dari The Mirror, Jumat (3/1/2024).
“Peristiwa itu mengajarkan saya untuk mencintai hidup dan bersikap baik kepada diri sendiri setiap hari—sesuatu yang sebelumnya sangat saya perjuangkan," lanjut Shona.
Shona menderita stroke ringan pada usia 22 tahun, diikuti dengan penemuan lubang di jantungnya pada usia 32 tahun, yang harus dioperasi terbuka untuk memperbaikinya.