Viral Menginjak-injak Pria Tak Bersenjata, Pengawal Wapres Afsel Dipidanakan

Kamis, 06 Juli 2023 - 20:30 WIB
loading...
Viral Menginjak-injak Pria Tak Bersenjata, Pengawal Wapres Afsel Dipidanakan
Polisi pengawal Wakil Presiden Afrika Selatan dipidanakan setelah viral menginjak-injak dua pria tidak bersenjata. Foto/CNN
A A A
PRETORIA - Polisi Afrika Selatan (Afsel) mengatakan empat petugas yang tergabung dalam tim perlindungan Wakil Presiden Paul Mashatile, menghadapi berbagai dakwaan, termasuk penyerangan. Mereka menjadi pesakitan setelah terlihat menginjak dua pria tak bersenjata di sisi jalan raya Johannesburg pekan lalu dalam video yang viral.

Dalam rekaman video yang viral itu terlihat petugas keamanan bersenjata Mashatile menarik paksa dua pria keluar dari kendaraan setelah mereka menepi di sisi jalan raya. Petugas berpakaian preman itu kemudian mulai menendang dan menginjak kedua pria itu.

Insiden itu membuat banyak orang Afrika Selatan marah.

Para korban, keduanya anggota Pasukan Pertahanan Nasional Afrika Selatan (SANDF), sedang melakukan perjalanan ke Johannesburg dari ibu kota Pretoria ketika kendaraan mereka dikepung oleh SUV yang dikemudikan oleh petugas polisi VIP, menurut pernyataan dari serikat pekerja SANDF.



“Salah satu penumpang di dalam SUV menodongkan senjata api ke kendaraan korban. Kendaraan korban kemudian dimasukkan dalam kotak oleh lebih banyak SUV dan dipaksa, dalam formasi, ke sisi kiri jalan raya N1,” bunyi pernyataan itu.

“Penghuni SUV keluar dari kendaraannya mengelilingi kendaraan korban dan berusaha memecahkan kaca depan kendaraan korban. Karena tidak berhasil dalam upaya itu, para penyerang melanjutkan untuk menghancurkan kaca belakang kendaraan korban dan menyerang penumpang kendaraan itu,” sambung pernyataan itu seperti dikutip dari CNN, Kamis (6/7/2023).

Tidak jelas mengapa kendaaran orang-orang itu diminta menepi dan kemudian diserang.

Wakil Presiden Mashatile, yang tidak berada di lokasi penyerangan, menggambarkan insiden itu sebagai "kemalangan".

"Wakil Presiden membenci penggunaan kekuatan yang tidak perlu, terutama terhadap warga sipil yang tidak bersenjata," kata sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh kantornya.



Juru bicara kepolisian nasional Afsel, Athlenda Mathe, mengatakan kepada CNN bahwa telah dikeluarkan surat penangguhan kepada para petugas yang terkait dan sedang diselidiki oleh badan pengawas polisi atas berbagai tuduhan antara lain penyerangan dan pelanggaran senjata api.

“Sebuah kasus telah dibuka oleh Direktorat Investigasi Polisi Independen (IPID),” kata Mathe, menambahkan bahwa keempat petugas tersebut menghadapi tiga dakwaan penyerangan, cedera tubuh yang parah, menodongkan senjata api, dan kerusakan berbahaya pada properti.

"Kami tidak memaafkan perilaku seperti itu terlepas dari keadaan dan kami mengatakan tidak ada provokasi yang dapat menyebabkan perilaku seperti itu dan kami bergerak dengan cepat untuk mengatasi perilaku yang tidak dapat diterima ini," kata juru bicara polisi.

Kebrutalan polisi adalah hal biasa di Afsel. Menteri Kepolisian Bheki Cele mencatat dalam rencana kinerja baru-baru ini bahwa kekerasan polisi telah menjadi fenomena yang mengkhawatirkan di negara itu dengan ribuan kasus dilaporkan setiap tahun.

Partai ANC yang berkuasa di Afrika Selatan telah bergabung dengan paduan suara yang mengecam serangan baru-baru ini, menggambarkannya sebagai pengecut dan gangguan serius pada layanan polisi.

(ian)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1999 seconds (0.1#10.140)