Presiden Afrika Selatan kepada Putin: Perang Ukraina Harus Diakhiri
loading...
A
A
A
MOSKOW - Presiden Afrika Selatan (Afsel) Cyril Ramaphosa kepada pemimpin Rusia Vladimir Putin perang di Ukraina harus diakhiri. Hal itusampaikanRamaphosa dia bertemu dengan Putin di St Petersburg sebagai bagian dari misi perdamaian dengan enam negara Afrika lainnya.
Pada pertemuan di St Petersburg, Ramaphosa juga meminta kedua belah pihak untuk mengembalikan tawanan perang mereka, dan mengatakan anak-anak yang dipindahkan oleh Rusia harus dikembalikan ke rumah.
Putin telah didakwa dengan kejahatan perang oleh Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) atas pemindahan paksa ratusan anak Ukraina dari keluarga mereka selama pendudukan Rusia di Ukraina.
PBB mengatakan mereka memiliki bukti pemindahan ilegal ratusan anak Ukraina ke Rusia.
Ketika delegasi Afrika menyerukan kembalinya anak-anak ke keluarga mereka, Putin menyela pidato mereka dan mengklaim bahwa Rusia melindungi mereka.
"Anak-anak itu suci. Kami memindahkan mereka keluar dari zona konflik, menyelamatkan hidup dan kesehatan mereka", katanya seperti dikutip dari BBC, Minggu (18/6/2023).
Ramaphosa juga memperingatkan Putin tentang dampak perang di Afrika, dan mengatakan hal itu harus diselesaikan dengan diplomasi.
"Perang tidak bisa berlangsung selamanya. Semua perang harus diselesaikan dan berakhir pada tahap tertentu," ujarnya.
"Dan kami di sini untuk menyampaikan pesan yang sangat jelas bahwa kami ingin perang ini diakhiri," sambungnya.
Sebelumnya Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan kepada delegasi yang sama pada hari Jumat bahwa dia tidak akan mengadakan pembicaraan dengan Rusia saat mereka menduduki tanah Ukraina. Sementara Putin mengatakan kepada para pemimpin Afrika bahwa Ukraina selalu menolak pembicaraan.
Pada pertemuan di St Petersburg, Ramaphosa juga meminta kedua belah pihak untuk mengembalikan tawanan perang mereka, dan mengatakan anak-anak yang dipindahkan oleh Rusia harus dikembalikan ke rumah.
Putin telah didakwa dengan kejahatan perang oleh Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) atas pemindahan paksa ratusan anak Ukraina dari keluarga mereka selama pendudukan Rusia di Ukraina.
PBB mengatakan mereka memiliki bukti pemindahan ilegal ratusan anak Ukraina ke Rusia.
Ketika delegasi Afrika menyerukan kembalinya anak-anak ke keluarga mereka, Putin menyela pidato mereka dan mengklaim bahwa Rusia melindungi mereka.
"Anak-anak itu suci. Kami memindahkan mereka keluar dari zona konflik, menyelamatkan hidup dan kesehatan mereka", katanya seperti dikutip dari BBC, Minggu (18/6/2023).
Ramaphosa juga memperingatkan Putin tentang dampak perang di Afrika, dan mengatakan hal itu harus diselesaikan dengan diplomasi.
"Perang tidak bisa berlangsung selamanya. Semua perang harus diselesaikan dan berakhir pada tahap tertentu," ujarnya.
"Dan kami di sini untuk menyampaikan pesan yang sangat jelas bahwa kami ingin perang ini diakhiri," sambungnya.
Sebelumnya Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan kepada delegasi yang sama pada hari Jumat bahwa dia tidak akan mengadakan pembicaraan dengan Rusia saat mereka menduduki tanah Ukraina. Sementara Putin mengatakan kepada para pemimpin Afrika bahwa Ukraina selalu menolak pembicaraan.