5 Tantangan Pakistan Jadi Pasien IMF, Nomor 2 Kebijakan yang Mencekik Rakyat Kecil

Sabtu, 01 Juli 2023 - 18:36 WIB
loading...
A A A
Bank sentral negara itu juga menaikkan suku bunga sebesar 100 basis poin dalam pertemuan darurat pada hari Senin, hampir dua minggu setelah mempertahankan suku bunga tidak berubah dalam pertemuan yang dijadwalkan.

Sektor kelistrikan Pakistan telah secara khusus disebutkan oleh IMF, yang menyerukan penurunan tarif “tepat waktu” untuk memastikan bahwa biaya dapat dipulihkan. Ini berarti menaikkan harga untuk konsumen meski sudah mencatat inflasi tinggi di tahun pemilu.
Berbagai kebijakan akan mencekik rakyat Pakistan.


4. Memperketat Kebijakan Moneter

5 Tantangan Pakistan Jadi Pasien IMF, Nomor 2 Kebijakan yang Mencekik Rakyat Kecil

Foto/Reuters

Bank sentral Pakistan harus mencabut pembatasan impor yang diberlakukan untuk mengontrol pembayaran eksternal dalam menghadapi cadangan devisa yang menipis dengan cepat, yang telah menghambat pertumbuhan ekonomi. Cadangan mencapai USD3,5 miliar, hampir tidak cukup untuk menutupi impor terkontrol selama sebulan.

Negara tersebut telah diminta untuk berkomitmen penuh pada nilai tukar yang ditentukan pasar, menghapus kontrol dan menghilangkan berbagai praktik nilai tukar di pasar yang berbeda, bahkan ketika rupee telah terdepresiasi ke rekor terendah dalam beberapa minggu terakhir.

Bank sentral juga diminta tetap “proaktif” menekan inflasi. Bank menghentikan proses kenaikan suku bunga pada pertemuan yang dijadwalkan bulan ini. Beberapa hari kemudian, ia menerapkan kenaikan 100 basis poin di luar siklus untuk menaikkan tingkat kebijakannya menjadi 22 persen atas permintaan IMF.

5. Privatisasi BUMN yang Rugi

5 Tantangan Pakistan Jadi Pasien IMF, Nomor 2 Kebijakan yang Mencekik Rakyat Kecil

Foto/Reuters

Kerugian di perusahaan milik negara, yang membakar keuangan pemerintah, akan membutuhkan tata kelola yang lebih kuat. Pemerintah hanya menganggarkan sekitar 15 miliar rupee Pakistan (USD52,42 juta) sebagai penerimaan dari proses privatisasi yang macet.
(ahm)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1430 seconds (0.1#10.140)