Topan Dahsyat Ancam India dan Pakistan, Puluhan Ribu Orang Dievakuasi
loading...
A
A
A
NEW DELHI - Lebih dari 40.000 orang telah dievakuasi di seluruh India dan Pakistan saat topan mendekati pantai mereka, kata para pejabat, Selasa (13/6/2023). Diperkirakan, angin kencang akan menerjang hingga 150 kilometer per jam.
Menurut badan pemantau cuaca, topan bernama Biparjoy, yang berarti "bencana" dalam bahasa Bengali - sedang melintasi Laut Arab dan diperkirakan akan mendarat sebagai badai siklon yang sangat parah.
Di provinsi Sindh tenggara Pakistan, para pejabat mengatakan, sedikitnya 20.000 orang telah dievakuasi dari jalur badai. Sementara di seberang perbatasan di negara bagian Gujarat India, pihak berwenang mengatakan mereka juga telah membantu jumlah yang sama untuk pindah.
Departemen Meteorologi India mengatakan, badai akan melanda dekat pelabuhan India Jakhau pada Kamis (15/6/2023) malam dengan kecepatan angin hingga 150 kilometer per jam.
“Lebih dari 20.000 orang telah dievakuasi,” kata C.C. Patel, pejabat yang bertanggung jawab atas operasi bantuan di negara bagian Gujarat. Ia menambahkan, lebih banyak orang akan dipindahkan sepanjang Selasa.
Penangkapan ikan telah dihentikan di sepanjang pantai Gujarat, di mana diprediksi mungkin ada gelombang hingga tiga meter. Penjaga Pantai India pada awal pekan ini mengevakuasi 50 personel dari kapal pengeboran minyak karena kondisi yang sulit.
Sementara itu, Perdana Menteri India, Narendra Modi memimpin pertemuan untuk meninjau topan yang akan datang. Ia menyerukan para pejabat untuk "mengambil setiap tindakan yang mungkin untuk memastikan bahwa orang yang tinggal di lokasi rentan dievakuasi dengan aman."
Pihak berwenang di Gujarat telah memperingatkan sebanyak 1,6 juta orang kemungkinan akan terkena dampak di negara bagian mereka, dan angin kencang serta hujan menjelang kedatangannya telah menewaskan tiga orang. Dua anak tewas tertimpa tembok runtuh, dan seorang perempuan tertimpa pohon tumbang saat mengendarai sepeda motor.
Departemen Meteorologi Pakistan mengatakan angin berhembus hingga 120 km/jam diramalkan di sepanjang pantai, dengan perkiraan gelombang badai hingga 3,5 meter. Pada tahun 2021, pantai yang sama dilanda Topan Tauktae, yang menewaskan lebih dari 150 orang dan menyebabkan kerusakan besar-besaran.
Siklon – setara dengan angin topan di Atlantik Utara atau topan di Pasifik Barat Laut – adalah ancaman rutin dan mematikan di pantai Samudra Hindia bagian utara tempat puluhan juta orang tinggal. Para ilmuwan telah memperingatkan bahwa badai menjadi lebih kuat saat dunia menjadi lebih hangat karena perubahan iklim.
Menurut badan pemantau cuaca, topan bernama Biparjoy, yang berarti "bencana" dalam bahasa Bengali - sedang melintasi Laut Arab dan diperkirakan akan mendarat sebagai badai siklon yang sangat parah.
Di provinsi Sindh tenggara Pakistan, para pejabat mengatakan, sedikitnya 20.000 orang telah dievakuasi dari jalur badai. Sementara di seberang perbatasan di negara bagian Gujarat India, pihak berwenang mengatakan mereka juga telah membantu jumlah yang sama untuk pindah.
Departemen Meteorologi India mengatakan, badai akan melanda dekat pelabuhan India Jakhau pada Kamis (15/6/2023) malam dengan kecepatan angin hingga 150 kilometer per jam.
“Lebih dari 20.000 orang telah dievakuasi,” kata C.C. Patel, pejabat yang bertanggung jawab atas operasi bantuan di negara bagian Gujarat. Ia menambahkan, lebih banyak orang akan dipindahkan sepanjang Selasa.
Penangkapan ikan telah dihentikan di sepanjang pantai Gujarat, di mana diprediksi mungkin ada gelombang hingga tiga meter. Penjaga Pantai India pada awal pekan ini mengevakuasi 50 personel dari kapal pengeboran minyak karena kondisi yang sulit.
Sementara itu, Perdana Menteri India, Narendra Modi memimpin pertemuan untuk meninjau topan yang akan datang. Ia menyerukan para pejabat untuk "mengambil setiap tindakan yang mungkin untuk memastikan bahwa orang yang tinggal di lokasi rentan dievakuasi dengan aman."
Pihak berwenang di Gujarat telah memperingatkan sebanyak 1,6 juta orang kemungkinan akan terkena dampak di negara bagian mereka, dan angin kencang serta hujan menjelang kedatangannya telah menewaskan tiga orang. Dua anak tewas tertimpa tembok runtuh, dan seorang perempuan tertimpa pohon tumbang saat mengendarai sepeda motor.
Departemen Meteorologi Pakistan mengatakan angin berhembus hingga 120 km/jam diramalkan di sepanjang pantai, dengan perkiraan gelombang badai hingga 3,5 meter. Pada tahun 2021, pantai yang sama dilanda Topan Tauktae, yang menewaskan lebih dari 150 orang dan menyebabkan kerusakan besar-besaran.
Siklon – setara dengan angin topan di Atlantik Utara atau topan di Pasifik Barat Laut – adalah ancaman rutin dan mematikan di pantai Samudra Hindia bagian utara tempat puluhan juta orang tinggal. Para ilmuwan telah memperingatkan bahwa badai menjadi lebih kuat saat dunia menjadi lebih hangat karena perubahan iklim.
(esn)