AS Terus Berupaya Pulihkan Kontak Militer dengan China

Rabu, 28 Juni 2023 - 04:30 WIB
loading...
AS Terus Berupaya Pulihkan Kontak Militer dengan China
AS akan terus berupaya untuk memulihkan kontak militer dengan China. Foto/Ilustrasi
A A A
WASHINGTON - Amerika Serikat (AS) secara diplomatis akan terus menuntut pemulihan saluran komunikasi langsung dengan China untuk mencegah insiden atau kecelakaan di masa depan. Hal itu dikatakan Kurt Campbell, yang menjabat sebagai koordinator wilayah India dan Pasifik di Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih (NSC).

Membahas implikasi strategis dan militer dari aliansi militer AUKUS antara Australia, AS dan Inggris di Pusat Studi Strategis dan Internasional (CSIS) pada hari Senin, Campbell mengatakan sangat penting bagi China dan AS untuk mengambil langkah-langkah praktis yang memungkinkan komunikasi yang efektif untuk menghadapi serangkaian keadaan yang tidak diinginkan atau kecelakaan atau kecelakaan.

“Kami akan terus mengartikulasikan alasan mengapa (saluran) ini penting, terutama karena pasukan kami semakin bergesekan satu sama lain dan beroperasi dalam jarak yang lebih dekat,” katanya seperti dikutip dari RT, Rabu (28/6/2023).



Campbell mencatat bahwa orang China secara historis enggan untuk melakukan upaya ini tetapi menekankan bahwa Washington akan tetap menyatakan bahwa kontak semacam itu diperlukan.

Campbell menambahkan bahwa kunjungan pribadi Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken ke China minggu lalu, di mana dia bertemu dengan Presiden Xi Jinping, merupakan “langkah yang baik” untuk diplomasi.

Ditanya apakah AS sedang mempertimbangkan untuk mencabut sanksi terhadap Menteri Pertahanan China Li Shangfu untuk membantu menjalin kontak militer, Campbell mengatakan alasan bahwa Beijing tidak ingin membangun kembali saluran komunikasi melampaui batasan sederhana yang ditempatkan pada perwira senior.



Blinken menjadi menteri luar negeri AS pertama yang mengunjungi Beijing dalam lima tahun karena hubungan antara kedua negara memburuk karena sejumlah masalah seperti status hukum Taiwan serta peningkatan aktivitas militer Washington di Indo-Pasifik.

Selama pertemuannya dengan Jinping, Blinken menekankan bahwa Washington tidak mencari konflik atau Perang Dingin baru dengan China, tidak memiliki rencana untuk mendorong perubahan rezim di negara tersebut, dan diharapkan untuk mempertahankan keterlibatan tingkat tinggi dengan Beijing.

Namun, tak lama setelah pertemuan mereka, Presiden AS Joe Biden secara tak terduga mencap Jinping sebagai "diktator", menyebabkan kemarahan di Beijing dan sekali lagi meningkatkan ketegangan pada hubungan kedua negara.

(ian)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1758 seconds (0.1#10.140)