Takut Jadi Martir, Mesir Larang Pemakaman Umum untuk Mohammed Salah
loading...
A
A
A
Sebelumnya pada hari Senin, Salah dimakamkan di desa asalnya Al-Amar Al-Kubra di provinsi Al-Qalyubia Mesir di utara Kairo. Pemakaman hanya dihadiri oleh saudara laki-laki dan paman Salah, yang sebelumnya diinterogasi oleh otoritas Mesir.
Laporan awal penyelidikan yang sedang berlangsung menunjukkan bahwa Salah memotong pagar perbatasan dan menembus 1 km di dalam wilayah Israel, membawa amunisi dan pisau untuk "serangan terencana", menurut klaim Israel.
Sementara Salah telah disebut oleh media dan pemerintah Israel sebagai "penyerang," "teroris" atau "penembak", aktivis media sosial Mesir dan Arab serta beberapa jurnalis, bahkan mereka yang setia kepada rezim, menggambarkannya sebagai "pahlawan" dan "martir."
Mendiang presiden Mesir Anwar Sadat menormalkan hubungan dengan Israel pada 1970-an. Pada tingkat diplomasi, Mesir memperlakukan Israel sebagai negara sahabat yang memiliki ikatan kuat di berbagai bidang, terutama keamanan dan ekonomi.
Namun demikian, rakyat Mesir telah berselisih dengan rezim Mesir berturut-turut atas normalisasi, karena banyak yang menganggap Israel sebagai penjajah Palestina sejak perang 1948, penindas rakyat Palestina dan bekas penjajah Semenanjung Sinai Mesir.
Laporan awal penyelidikan yang sedang berlangsung menunjukkan bahwa Salah memotong pagar perbatasan dan menembus 1 km di dalam wilayah Israel, membawa amunisi dan pisau untuk "serangan terencana", menurut klaim Israel.
Sementara Salah telah disebut oleh media dan pemerintah Israel sebagai "penyerang," "teroris" atau "penembak", aktivis media sosial Mesir dan Arab serta beberapa jurnalis, bahkan mereka yang setia kepada rezim, menggambarkannya sebagai "pahlawan" dan "martir."
Mendiang presiden Mesir Anwar Sadat menormalkan hubungan dengan Israel pada 1970-an. Pada tingkat diplomasi, Mesir memperlakukan Israel sebagai negara sahabat yang memiliki ikatan kuat di berbagai bidang, terutama keamanan dan ekonomi.
Namun demikian, rakyat Mesir telah berselisih dengan rezim Mesir berturut-turut atas normalisasi, karena banyak yang menganggap Israel sebagai penjajah Palestina sejak perang 1948, penindas rakyat Palestina dan bekas penjajah Semenanjung Sinai Mesir.
(ian)