6 Kebijakan Unik India dalam Mempopulerkan Program Keluarga Berencana

Senin, 22 Mei 2023 - 14:23 WIB
loading...
A A A
Para pria di India yang menolak sterilisasi mengaku prosedur tersebut bisa merusak sisi maskulinitas mereka. Karena stigma tersebut, program tersebut kerap terhambat di lapangan.

3. Tayangkan Iklan Bernada Humor

Ada seorang pria yang malu-malu, mulai dari polisi di kantor polisi yang kotor hingga pengacara di pengadilan, diminta rekan-rekannya untuk mengatakan kondom, dengan keras dan jelas, di depan umum. "Bol, bindass bol (Ucapkan saja dan katakan dengan bebas)," salah satu dari mereka akan mendesaknya sampai akhirnya dia mengucapkan kata itu.

Iklan tersebut viral dan mendapatkan penghargaan dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Slogan "Bol, bindass bol" pertama kali digunakan sejak 1950-an ketika India memulai program KB.

Para pakar harus menciptakan kosakata baru untuk topik yang sensitif berkaitan dengan kontrasepsi dan KB. Maklum, hal tersebut masih dianggap tabu di sebagian wilayah India. "Pria kerap melontarkan lelucon paling buruk dan menganggapnya lucu, tetapi begitu Anda mengucapkan kata kondom, mereka menjadi malu," kata Anand Suspi, penulis iklan KB di India.

Banyak penelitian membuktikan bahwa pria India cenderung malu mengungkapkan alasannya untuk berbicara mengenai seks yang aman. "Ide di belakang iklan Bindass Bol itu sederhana, meminta pria menggunakan kondom tanpa hasutan," tutur Sashwati Banerjee, pakar kesehatan publik, dilansir BBC.

Baca Juga: Pertengahan 2023, Populasi India Akan Lebih Banyak Dibanding China

4. Menggunakan Gajah untuk Bersosialisasi


6 Kebijakan Unik India dalam Mempopulerkan Program Keluarga Berencana

Foto/Reuters

Banyak slogan terkenal lainnya dalam mengkampanyekan KB seperti Hum Do Humare Do (Kita dua, akankan kita memiliki dua
anak)dan Chota Parivar, Sukhi Parivaar (keluarga kecil adalah keluarga bahagia). Berbagai slogan tersebut disiarkan berulang kali di televisi dan radio.

Tak hanya itu, Pemerintah India menggunakan pengeras suara yang dipasang pada gajah untuk menyebarkan pesan di wilayah pedesaan. Model kampanye seperti itu masih berlangsung hingga saat ini. Gajah-gajah itu juga membantu menyebarkan berita dan memberikan informasi melalui pamflet.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1804 seconds (0.1#10.140)