6 Kebijakan Unik India dalam Mempopulerkan Program Keluarga Berencana
loading...
A
A
A
NEW DELHI - Jumlah populasi di India sudah mencapai 1,4 miliar. Pemerintah India melakukan berbagai cara untuk mengampanyekan kembali program Keluarga Berencana (KB).
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sudah menyatakan total populasi di India akan melebihi China. Populasi China justru terus akan menurun mulai tahun depan karena menurunnya tingkat kelahiran anak. Tapi, tingkat kelahiran anak di India justru menunjukkan tren kenaikan dalam beberapa dekade terakhir. PBB memperkirakan populasi India akan mencapai puncaknya pada 2064 dan kemudian akan terus menurun.
Untuk mengantisipasi kenaikan populasi, Pemerintah India membuat berbagai kebijakan unik dan menarik berkaitan dengan KB. Berikut 6 cara unik India mengenalkan program KB untuk menurunkan tingkat populasi.
1. Membagikan Kondom dan Pil KB Gratis
Foto/Reuters
Melansir Reuters, Pratima Kumari, seorang pegawai kesehatan pemerintah, harus berkeliling ke pedesaan untuk bertemu dengan pasangan yang sudah menikah. Dia membagikan kondom dan pil KB secara gratis di distrik Kishanganj. Dengan penuh keyakinan, dia menjelaskan keuntungan memiliki dua anak saja.
"Saya juga menceritakan agar pasangan menggunakan kondom dan menyarankan untuk mengontrol program KB secara rutin.
Tapi, mereka kerap mengabaikannya," kata Kumari. Kampanye kondom gratis itu diluncurkan pada 2006.
2. Program Sterilisasi Berbayar
Banyak negara bagian di India juga menawari orang yang hendak mengikuti program sterilisasi bagi pria dan wanita. Perempuan yang mengikuti program tersebut akan mendapatkan uang senilai 3.000 rupee atau Rp539 ribu, dan lelaki mendapatkan Rp719 ribu. Petugas yang berhasil melakukan sterilisasi akan dibayar 500 rupee atau Rp89 ribu.
Upah yang minim itu menyebabkan banyak warga India enggan mengikuti program sterilisasi. Jahan Sheikh, ibu empat anak dan sedang hamil kelima, mengaku enggan mengikuti program tersebut. "Ibu mertua saya memiliki lima anak masih bisa bekerja di ladang dan di rumah," katanya. Dia mengaku, operasi sterilisasi membuatnya ragu.
Para pria di India yang menolak sterilisasi mengaku prosedur tersebut bisa merusak sisi maskulinitas mereka. Karena stigma tersebut, program tersebut kerap terhambat di lapangan.
3. Tayangkan Iklan Bernada Humor
Ada seorang pria yang malu-malu, mulai dari polisi di kantor polisi yang kotor hingga pengacara di pengadilan, diminta rekan-rekannya untuk mengatakan kondom, dengan keras dan jelas, di depan umum. "Bol, bindass bol (Ucapkan saja dan katakan dengan bebas)," salah satu dari mereka akan mendesaknya sampai akhirnya dia mengucapkan kata itu.
Iklan tersebut viral dan mendapatkan penghargaan dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Slogan "Bol, bindass bol" pertama kali digunakan sejak 1950-an ketika India memulai program KB.
Para pakar harus menciptakan kosakata baru untuk topik yang sensitif berkaitan dengan kontrasepsi dan KB. Maklum, hal tersebut masih dianggap tabu di sebagian wilayah India. "Pria kerap melontarkan lelucon paling buruk dan menganggapnya lucu, tetapi begitu Anda mengucapkan kata kondom, mereka menjadi malu," kata Anand Suspi, penulis iklan KB di India.
Banyak penelitian membuktikan bahwa pria India cenderung malu mengungkapkan alasannya untuk berbicara mengenai seks yang aman. "Ide di belakang iklan Bindass Bol itu sederhana, meminta pria menggunakan kondom tanpa hasutan," tutur Sashwati Banerjee, pakar kesehatan publik, dilansir BBC.
Baca Juga: Pertengahan 2023, Populasi India Akan Lebih Banyak Dibanding China
4. Menggunakan Gajah untuk Bersosialisasi
Foto/Reuters
Banyak slogan terkenal lainnya dalam mengkampanyekan KB seperti Hum Do Humare Do (Kita dua, akankan kita memiliki dua
anak)dan Chota Parivar, Sukhi Parivaar (keluarga kecil adalah keluarga bahagia). Berbagai slogan tersebut disiarkan berulang kali di televisi dan radio.
Tak hanya itu, Pemerintah India menggunakan pengeras suara yang dipasang pada gajah untuk menyebarkan pesan di wilayah pedesaan. Model kampanye seperti itu masih berlangsung hingga saat ini. Gajah-gajah itu juga membantu menyebarkan berita dan memberikan informasi melalui pamflet.
5. Konseling Gratis
Namun, banyak pihak menilai berbagai kampanye KB di India dinilai gagal dan tidak efektif. Kenapa? Mereka hanya fokus pada
perempuan dan mengabaikan laki-laki.
Menurut Anand Sinha, pakar kesehatan publik, slogan tidak bisa menggantikan konseling tradisional. "Mayoritas masyarakat membutuhkan pendekatan personal," tuturnya. Apalagi, masyarakat juga ingin menciptakan momentum positif.
6. Menggunakan Ringtone Lucu
Foto/Reuters
Untuk mengampanyekan KB di India, pemerintah pernah menggunakan ringtone bertema kondom pada 2008. Proyek itu didanai oleh Bill and Melinda Gates Foundation, sebagai bagian dari program untuk seks yang lebih aman.
Ringtone yang menyampaikan kata "kondom" secara berulang-ulang itu menjadi hal yang lucu dan unik. Apalagi, ditambah dengan latar musik. Itu juga didukung dengan video iklan menayangkan telepon seorang pria berbunyi dengan ringtone kondom di sebuah acara pernikahan.
Ringtone tersebut sempat viral dan telah diunduh lebih dari 480.000 kali.
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sudah menyatakan total populasi di India akan melebihi China. Populasi China justru terus akan menurun mulai tahun depan karena menurunnya tingkat kelahiran anak. Tapi, tingkat kelahiran anak di India justru menunjukkan tren kenaikan dalam beberapa dekade terakhir. PBB memperkirakan populasi India akan mencapai puncaknya pada 2064 dan kemudian akan terus menurun.
Untuk mengantisipasi kenaikan populasi, Pemerintah India membuat berbagai kebijakan unik dan menarik berkaitan dengan KB. Berikut 6 cara unik India mengenalkan program KB untuk menurunkan tingkat populasi.
1. Membagikan Kondom dan Pil KB Gratis
Foto/Reuters
Melansir Reuters, Pratima Kumari, seorang pegawai kesehatan pemerintah, harus berkeliling ke pedesaan untuk bertemu dengan pasangan yang sudah menikah. Dia membagikan kondom dan pil KB secara gratis di distrik Kishanganj. Dengan penuh keyakinan, dia menjelaskan keuntungan memiliki dua anak saja.
"Saya juga menceritakan agar pasangan menggunakan kondom dan menyarankan untuk mengontrol program KB secara rutin.
Tapi, mereka kerap mengabaikannya," kata Kumari. Kampanye kondom gratis itu diluncurkan pada 2006.
2. Program Sterilisasi Berbayar
Banyak negara bagian di India juga menawari orang yang hendak mengikuti program sterilisasi bagi pria dan wanita. Perempuan yang mengikuti program tersebut akan mendapatkan uang senilai 3.000 rupee atau Rp539 ribu, dan lelaki mendapatkan Rp719 ribu. Petugas yang berhasil melakukan sterilisasi akan dibayar 500 rupee atau Rp89 ribu.
Upah yang minim itu menyebabkan banyak warga India enggan mengikuti program sterilisasi. Jahan Sheikh, ibu empat anak dan sedang hamil kelima, mengaku enggan mengikuti program tersebut. "Ibu mertua saya memiliki lima anak masih bisa bekerja di ladang dan di rumah," katanya. Dia mengaku, operasi sterilisasi membuatnya ragu.
Para pria di India yang menolak sterilisasi mengaku prosedur tersebut bisa merusak sisi maskulinitas mereka. Karena stigma tersebut, program tersebut kerap terhambat di lapangan.
3. Tayangkan Iklan Bernada Humor
Ada seorang pria yang malu-malu, mulai dari polisi di kantor polisi yang kotor hingga pengacara di pengadilan, diminta rekan-rekannya untuk mengatakan kondom, dengan keras dan jelas, di depan umum. "Bol, bindass bol (Ucapkan saja dan katakan dengan bebas)," salah satu dari mereka akan mendesaknya sampai akhirnya dia mengucapkan kata itu.
Iklan tersebut viral dan mendapatkan penghargaan dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Slogan "Bol, bindass bol" pertama kali digunakan sejak 1950-an ketika India memulai program KB.
Para pakar harus menciptakan kosakata baru untuk topik yang sensitif berkaitan dengan kontrasepsi dan KB. Maklum, hal tersebut masih dianggap tabu di sebagian wilayah India. "Pria kerap melontarkan lelucon paling buruk dan menganggapnya lucu, tetapi begitu Anda mengucapkan kata kondom, mereka menjadi malu," kata Anand Suspi, penulis iklan KB di India.
Banyak penelitian membuktikan bahwa pria India cenderung malu mengungkapkan alasannya untuk berbicara mengenai seks yang aman. "Ide di belakang iklan Bindass Bol itu sederhana, meminta pria menggunakan kondom tanpa hasutan," tutur Sashwati Banerjee, pakar kesehatan publik, dilansir BBC.
Baca Juga: Pertengahan 2023, Populasi India Akan Lebih Banyak Dibanding China
4. Menggunakan Gajah untuk Bersosialisasi
Foto/Reuters
Banyak slogan terkenal lainnya dalam mengkampanyekan KB seperti Hum Do Humare Do (Kita dua, akankan kita memiliki dua
anak)dan Chota Parivar, Sukhi Parivaar (keluarga kecil adalah keluarga bahagia). Berbagai slogan tersebut disiarkan berulang kali di televisi dan radio.
Tak hanya itu, Pemerintah India menggunakan pengeras suara yang dipasang pada gajah untuk menyebarkan pesan di wilayah pedesaan. Model kampanye seperti itu masih berlangsung hingga saat ini. Gajah-gajah itu juga membantu menyebarkan berita dan memberikan informasi melalui pamflet.
5. Konseling Gratis
Namun, banyak pihak menilai berbagai kampanye KB di India dinilai gagal dan tidak efektif. Kenapa? Mereka hanya fokus pada
perempuan dan mengabaikan laki-laki.
Menurut Anand Sinha, pakar kesehatan publik, slogan tidak bisa menggantikan konseling tradisional. "Mayoritas masyarakat membutuhkan pendekatan personal," tuturnya. Apalagi, masyarakat juga ingin menciptakan momentum positif.
6. Menggunakan Ringtone Lucu
Foto/Reuters
Untuk mengampanyekan KB di India, pemerintah pernah menggunakan ringtone bertema kondom pada 2008. Proyek itu didanai oleh Bill and Melinda Gates Foundation, sebagai bagian dari program untuk seks yang lebih aman.
Ringtone yang menyampaikan kata "kondom" secara berulang-ulang itu menjadi hal yang lucu dan unik. Apalagi, ditambah dengan latar musik. Itu juga didukung dengan video iklan menayangkan telepon seorang pria berbunyi dengan ringtone kondom di sebuah acara pernikahan.
Ringtone tersebut sempat viral dan telah diunduh lebih dari 480.000 kali.
(ahm)